Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

MENGEVALUASI KELEMAHAN SISTEM REKRUITMEN PERUSAHAAN

Banyak perusahaan saat ini mengeluhkan kualitas manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) yang dimiliki, Beberapa perusahaan banyak yang melupakan bahwa terkadang 80% investasi terbesar dari budget SDM adalah teralokasi pada kegiatan pelatihan. Atas program rekruitmen yang dijalankan perusahaan, perusahaan harus melakukan proses evaluasi atas kelemahaman dari kegiatan rekruitmen yang dijalankan. Berikut adalah langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan evaluasi atas kelemahan sistem rekruitmen. (1) Melakukan Evaluasi Secara Psikometris Proses evaluasi atas metode rekruitmen dapat dilakukan dengan menjalankan pengujian psikometris.  Teknik pengujian ini dilakukan dengan melihat aspek reliabilitas dan validast alat ukur atas output kompetensi yang dipersyaratkan. (2) Melakukan Pendekatan Uji Kompetensi Beberapa perusahaan mempersyaratkan adanya sertifikasi khusus ataupun keperluan uji kompetensi yang ditetapkan untuk dapat menganalisis kompetensi yang dipersyaratkan d

Proses Penyusunan Manajemen Kinerja Berbasiskan Resiko

Dalam proses penilaian atas kinerja perusahaan, adalah penting bagi organisasi/ perusahaan untuk dapat mengakomodasi konsep manajemen resiko dalam penyusunan KPI perusahaan. Dalam beberapa kondisi perusahaan harus dapat memastikan bahwa penyusunan sistem manajemen resiko dan strategi kinerja dapat dikombinasikan dengan tepat dan akurat. Berikut adalah beberapa tahapan yang dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan proses manajemen kinerja berbasiskan resiko. (1) Mengenali Resiko Operasional pada Jabatan Setiap kali, perusahaan melakukan proses analisis jabatan, ada baiknya perusahaan mengidentifikasi aspek kewenangan serta resiko yang dimunculkan apabila jabatan yang dimaksudkan tersebut tidak dapat menjalankan fungsi pekerjaannya secara tepat. (2) Mengidentifikasi Output Operasional Output operasional dilakukan dari setiap jabatan/ posisi yang ada dalam perusahaan. Bagaimana perusahaan mengidentifikasi setiap output serta melakukan pengendalian terkait dengan sasaran atas peng

Pelatihan Penyusunan Peraturan Perusahaan

Banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam membuat/ menyusun peraturan perusahaan. Beberapa hal lebih banyak disebabkan karena praktisi HR yang ada dalam perusahaan tersebut tidak memahami secara tepat informasi dari kegiatan pelatihan tersebut. Ada baiknya praktisi yang melakukan proses penyusunan Peraturan Perusahaan menjalankan terlebih dahulu pelatihan untuk proses penyusunan peraturan perusahaan ini sebelum kegiatan penyusunan tersebut dibuat. Pelatihan penyusunan peraturan perusahaan bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait dengan kebijakan maupun aspek atas tata tertib/  kedisiplinan karyawan. Bagaimana memastikan bahwa peratura perusahaan dapat mengakomodasi kepentingan perusahaan dan kepentingan karyawan. Pelatihan penyusunan peraturan perusahaan dilakukan selama 1 (satu) hari terkait dengan program peraturan perusahaan.  Adapun program pelatihan tersebut dijalankan sebagai berikut. (1) Memahami persyaratan dan peraturan ketenagakerjaan (2) Memahami hak da

Menyusun Program Rekruitmen Karyawan yang tepat

Apakah perusahaan Anda selalu mengalami masalah ketika mencari karyawan? Banyak perusahaan pada saat mengalami kesulitan ketika menjalankan  proses rekruitmen karyawan.  Memastikan bagaimana program rekruitmen dijalankan secara tepat, adalah hal yang penting untuk dilakukan proses kajian lebih lanjut. Lalu bagaimana program rekruitmen dapat secara baik dijalankan dalam perusahaan? (1)  Program Integrated Recruitment Program rekruitmen pada dasarnya adalah suatu proses penempatan yang dijalankan dalam perusahaan. Perencanaan atas program rekruitmen harus dijalankan secara terpadu dengan pertumbuhan organisasi serta jalur pengembagan karir karyawan. Memastikan bahwa program rekruitmen diseimbangkan dengan pengembangan perusahaan adalah penting dan dapat menjadi bagian kuat dalam strategi bisnis. (2) Pemetaan Kebutuhan Ada baiknya perusahaan menyusun pemetaan kebutuhan secara tepat. Terkadang banyak Staff HR terfokus pada posisi yang kosong. Ada baiknya, perusahaan melakukan prose

Memahami Pengelolaan Pensiun Karyawan Perusahaan

Ketika BPJS Tunjangan Hari Tua, banyak perusahaan yang melihat bahwa penetapan perusahaan atas kewajiban terkait dengan tunjangan hari tua tersebut memberikan beban tersendiri bagi perusahaan.  Dimana perusahaan melihat kebutuhan terkait dengan BPJS hari tua tersebut adalah investasi yang belum strategis dijalankan pada saat ini. Meskipun dalam peraturan perundangan telah ditetapkan adanya suatu aturan mengenai kewajiban tersebut, namun dalam pelaksanaannya banyak perusahaan mengalami banyak kendala terhadap pembuatan program pensiun karyawan. Selain dengan budget, program BPJS ini tidak dapat mengikat aspek loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Selain dengan menggunakan program BPJS, beberapa perusahaan menjalankan program pensiun dengan menggunakan sistem pengumpulan dalam bentuk Yayasan ataupun Badan Dana Pensiun. Pengelolaan atas dana pensiun seperti ini akan terbatas sesuai dengan Undang-undang pemerintah. Namun apabila proses pengelolaan dana pensiun dapat dijalankan seca

Memahami Kontrak Kerja Karyawan

Dalam memastikan arti profesionalisme dari karyawan, adalah penting bagi perusahaan untuk dapat menyusun kontrak kerjasama yang mengikat antara karyawan dengan perusahaan.  Adapun kontrak itu sendiri akan mengikat antara karyawan dengan perusahaan. Ada baiknya perusahaan memahami isi kontrak kerja yang menjadi pengikat antara hubungan karyawan dengan perusahaan.  Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipahami dalam menyusun kontrak karyawan. (1) Informasi Atas Status Ketenagakerjaan Kontrak sebaiknya memperjelas informasi atas status tenaga kerja karyawan yang dimaksud. Memastikan bahwa karyawan tersebut adalah karyawan waktu tertentu ataupun karyawan waktu tidak tertentu. (2) Jabatan serta Ruang Lingkup Pekerjaan Informasi atas jabatan yang dijalankan serta penetapan ruang lingkup pekerjaan. Beberapa perusahaan juga melampirkan job description terkait dengan penetapan ruang lingkup pekerjaan yang dimaksudkan tersebut. (3)Hak dan Kewajiban Perusahaan sebaiknya menyampaikan

Mengembangkan Program Cost Saving dalam Manajemen SDM (Sumber Daya Manusia)

Ketika menjalankan program efisiensi, salah satu sasaran yang selalu ditargetkan oleh perusahaan adalah dengan menjalankan program adalah dengan memastikan bahwa program cost saving dalam perusahaan. Penerapan atas cost saving bukanlah berapa banyak perusahaan dapat mengurangi karyawan. Namun konsep strategis yang dikembangkan adalah dengan meningkatkan seberapa besar nilai yang dapat didapatkan oleh perusahaan melalui karyawannya. (1) SDM adalah Asset Strategis Perusahaan harus melihat bahwa SDM (Sumber Daya Manusia) adalah asset strategis yang seharusnya menjadi bagian penting dalam proses pertumbuhan dan pengembangan organisasi. Melihat sampai sejauh mana investasi perusahaan dijalankan untuk dapat mengoptimalkan nilai output produktifitas yang dihasilkan oleh komponen SDM. (2) Struktur yang Tidak Efisien Perusahaan yang tidak menangani proses cost saving secara tepat adalah perusahaan yang memiliki struktur tidak efisien.  Program untu mengoptimalkan peran perencanaan dan pen

Menyusun Program Sertifikasi Kompetensi Internal

Salah satu bentuk aplikasi dari program Sistem Manajemen Kompetensi adalah adanya Sertifikasi Kompetensi Internal yang dijalankan dalam perusahaan.  Program sertifikasi adalah suatu bagian penting untuk memicu karyawan dalam meningkatkan kompetensi yang dimiliki.  Ada baiknya perusahaan mendesain program sertifikasi kompetensi internal untuk dapat memastikan bahwa seluruh aspek yang terkait dengan sistem program sertifikasi tersebut berjalan. Berikut adalah tahapan yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain Program Sertifikasi Kompetensi Internal. (1) Penyusunan Sistem Pelatihan Berbasiskan Kompetensi Perusahaan melakuan penyusunan terkait dengan program berbasiskan kompetensi untuk menjalankan program peningkatan atas keahlian, skill maupun kemampuan atas kompetensi tertentu. Perusahaan dapat menggambarkan detail kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan dalam organisasi. (2) Penetapan Sistem Pengujian Penyusunan soal-soal penguji untuk mengidentifikasi batas atas kemampu

Bisakah Perusahaan Menurunkan Gaji Karyawan?

Dalam kondisi tertentu, banyak perusahaan tidak memiliki pilihan selain untuk menurunkan gaji karyawan. Banyak perusahaan yang melihat bahwa program penurunan gaji karyawan dinilai tidak etis dan normatif serta cenderung untuk menimbulkan konflik. Bagaimana proses penerapan yang tepat dalam melakukan proses pengelolaan program penggajian tersebut? (1) Memastikan Sesuai Peraturan Pastikan proses penurunan gaji karyawan tidak menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan dalam pemenuhan UMR/UMP. Apabila memungkinkan, pastikan dilakuan secara proporsional sesuai dengan beban kerja. Dalam beberapa kondisi, turunnya produktifitas serta beban kerja akibat kondisi tertentu dapat dijadikan perhitungan atas penurunan gaji tersebut. (2) Mengkomunikasikan dengan Karyawan Lakukan proses penjelasan yang tepat atas kebijakan yang dimaksudkan tersebut.  Apabila memungkinkan perusahaan dapat menjelaskan jangka waktu dari proses penurunan gaji dilakukan. (3) Merestrukturisasi Kompenasi Memastikan

Mampukah Perusahaan Membentuk Tim Sales yang Kuat?

Saat ini profesi Sales mengalami tantangan yang sangat kuat atas kehadiran digital marketing. Dimana peranan personel karena dengan dasar kemudahan berkurang menjadi tergantikan dengan fungsi internet. Secara biaya perusahaan melihat bahwa penggunaan tenaga sales memberikan nilai biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan digital marketing. Namun apabila saat ini Anda telah memiliki tim sales, adalah suatu pendekatan yang efektif untuk dapat membentuk tim sales yang kuat dalam meningkatkan sales. Lalu bagaimana proses perusahaan dapat membentuk tim sales yang kuat. Tahap Pertama, Membuatan Jaringan Penjualan Jaringan penjualan terbentuk melalui adanya rasa percaya yang kuat atas bisnis pada seluruh elemen titik distribusi dari penjualan.  Kembangkan fungsi sales untuk dapat meningkatkan rasa percaya antara perusahaan dengan mitra penjual seperti agen dan distributor.  Aspek relasi bisa memperkuat sisi selling out yang muncul pada setiap mitra penjualan. Tahap Kedua

Fungsi Tunjangan dalam Sistem Manajemen Kompensasi

Dalam penetapan kompensasi/ renumerasi, perusahaan dapat menggunakan variabel tunjangan sebagai bentuk penunjang terhadap penetapan sistem manajemen kompensasi dalam perusahaan. Selain itu, penunjang dapat dipergunakan sebagai bentuk tambahan apresiasi perusahaan terhadap sumber daya manusia yang dimiliki. Lalu bagaimana perusahaan menempatkan Sistem Manajemen Kompensasi dalam perusahaan. (1) Penetapan Tambahan dalam Fungsi/ Jabatan Beberapa jabatan atau pun posisi tertentu memiliki, dimana dalam jabatan dan fungsi yang dimaksudkan tersebut terdapat suatu tanggung jawab yang membutuhkan peran tambahan, skill serta knowledge tambahan atas peranan yang dimaksudkan tersebut. (2) Kompensasi atas Kompetensi Khusus Pemberian tunjangan dilakukan untuk memberikan tanda atas apresiasi terkait dengan kompetensi khusus yang dimiliki oleh karyawan, seperti sertifikasi atas pelatihan, keahlian khusus atau atas penggunaan inovasi karyawan tersebut di dalam perusahaan. (3) Kompensasi sebaga