Langsung ke konten utama

Memahami Pengelolaan Pensiun Karyawan Perusahaan

Ketika BPJS Tunjangan Hari Tua, banyak perusahaan yang melihat bahwa penetapan perusahaan atas kewajiban terkait dengan tunjangan hari tua tersebut memberikan beban tersendiri bagi perusahaan.  Dimana perusahaan melihat kebutuhan terkait dengan BPJS hari tua tersebut adalah investasi yang belum strategis dijalankan pada saat ini.

Meskipun dalam peraturan perundangan telah ditetapkan adanya suatu aturan mengenai kewajiban tersebut, namun dalam pelaksanaannya banyak perusahaan mengalami banyak kendala terhadap pembuatan program pensiun karyawan. Selain dengan budget, program BPJS ini tidak dapat mengikat aspek loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

Selain dengan menggunakan program BPJS, beberapa perusahaan menjalankan program pensiun dengan menggunakan sistem pengumpulan dalam bentuk Yayasan ataupun Badan Dana Pensiun. Pengelolaan atas dana pensiun seperti ini akan terbatas sesuai dengan Undang-undang pemerintah. Namun apabila proses pengelolaan dana pensiun dapat dijalankan secara tepat, maka dana pensiun dapat dipergunakan selain untuk keperluan pensiun namun juga untuk kepentingan pemberian dana untuk anak yang ditinggal pada saat masih di bawah umur ataupun istri pensiunan tersebut.

Program lainnya adalah dengan menggunakan asuransi untuk pengelolaan pensiun.  Sistem ini menuntut perusahaan memilah berdasarkan loyalitas karyawan. Proses mengangsur dapat dialokasikan oleh perusahaan 100% ataupun dapat dijalankan dengan menggunakan kontribusi dari pegawai walaupun tidak secara utuh.

Sebaiknya perusahaan dapat memastikan kembali tipe tambahan pengelolaan pensiun. Selain dapat memberikan manfaat kepada karyawan, program ini dapat dijalankan untuk meningkatkan loyalitas dari karyawan itu sendiri. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam pengelolaan manajemen SDM dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengembangan SDM dalam Manajemen Retail

Dalam mengembangkan manajemen retail pada perusahaan retail, adalah sangat penting untuk memastikan bahwa sumber daya manusia memiliki kompetensi (soft dan hard) yang memadai.  Ketika akan melakukan proses penyusunan program pelatihan, pastikan bahwa program pelatihan menyangkut materi yang menjelaskan unit kompetensi berikut: (1) Leadership skill Sangat dibutuhkan konsep yang kuat pada diri karyawan yang kuat yang mamapu untuk mengembangkan kompetensi pribadinya dan kemampuan untuk tidak berhenti dan secara terus-menerus mengubah dirinya menjadi hal yang positif. " Dalam industri retail, kekuatan untuk mengubah diri menjadi positif adalah hal penting yang untuk dapat menjadi lebih optimis, dapat mengundang pelanggan lebih banyak dan yang terpenting dapat memenangkan kompetisi dengan kompetitor."  Bagaimana pun juga aspek mutu yang terdepan adalah pelayanan, sehingga akan menjadi nilai positif apabila sumber daya manusia yang ada dalam industri ini memiliki kekuatan untuk mem

Langkah Taktis dalam Menyusun Sistem Remunerasi Terkait dengan Efisiensi

 Dalam sistem manajemen SDM (Sumber Daya Manusia), salah satu hal yang penting yang menjembatani hubungan antara perusahaan dan pegawai adalah sistem remunerasi.  Sistem remunerasi ini sendiri saat ini menemui tantangan yang nyata bagaimana perusahaan dapat menyeimbangkan antara budget biaya dengan pendapatan, untuk dapat mengembangkan sistem remunerasi yang tepat dan efektif.  Untuk dapat memastikan adanya keseimbangan antara produktifitas dan remunerasi, perusahaan menetapkan desain remunerasi yang efisien melalui tahapan-tahapan sebagai berikut. (1) Pengukuran Kekuatan Struktur Organisasi Perusahaan sebaiknya melakukan proses penilaian/ pengukuran terkait dengan kekuatan organisasi dalam menjalankan proses.  Lakukan identifikasi sampai sejauh mana kekuatan organisasi dapat mengakomodasi efisiensi.  Setiap strategi atas efisiensi harus diperhitungkan dengan tepat dan tanpa ada kesalahan faktor yang dapat beresiko terhadap bisnis perusahaan. (2) Mengidentifikasi Kehilangan Biaya Adala

Pengembangan Jalur Vertikal dan Horizontal

Bagaimana proses aplikasi dari pengembangan karir seseorang dijalankan dalam suatu jabatan yang sangat bersifat spesialistik. Proses pengembangan terhadap aplikasi karir itu sendiri dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan secara vertikal dan horizontal. Penetapan pengembangan status aplikasi horizontal juga akan meliputi konsep pengembangan karir ke arah manajerial dengan menambah ruang lingkup spesialistik yang ada menjadi ruang lingkup pengembangan kompetensi yang lebih luas dalam memahami bidang lainnya. Lalu bagaimana proses konsep pengembangan karir secara vertikal dan horizontal tersebut dijalankan. (1) Jalur karir vertikal Dijalankan dengan meningkatkan fungsi spesialistik dari individu yang ada, kondisi peningkatan jalur vertikal ini hanya dapat muncul apabila konsep pengembangan dari posisi dalam organisasi adalah menduduki konsep strategi fungsional, dimana aspek pengembangan dari komponen organisasi yang dijalankan lebih mendalam ke dalam peningkatan skill indiv