Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Penggunaan KPI sebagai Bahan Evaluasi SOP

Setelah perusahaan berhasil melakukan proses implementasi terhadap SOP (Standard Operating Procedure) maka tahapan selanjutnya adalah bagaimana memastikan SOP yang telah disusun itu dijalankan dengan tepat dan efektif sesuai dengan standar yang dipersyaratakan dalam sistem. Ada baiknya perusahaan menggunaan KPI (Key Performance Indicator) untuk dipergunakan sebagai bagian dari proses evaluasi implementasi SOP. Apa manfaat yang dapat dipergunakan dalam proses penetapan KPI sebagai bagian dari proses evaluasi SOP yang dimaksudkan tersebut. Manfaat pertama, terbentuknya proses evaluasi yang sistematis dimana terdapat pelaporan yang dapat digunakan sebagai bentuk memastikan bahwa proses bisnis dijalankan perusahaan sesuai dengan dasar klasifikasi yang telah ditetapkan. Manfaat kedua, tersedianya data yang dapat menjelaskan keteraturan dari sistem terjalankan.  Dimana setiap komponen dan fungsi operasional yang ada dalam perusahaan dapat secara sinergi untuk dapat memastikan bahwa sis

Implementasi Sistem Manajemen Kerja Produktifitas Sektor Jasa

Banyak perusahaan, khususnya sektor jasa seringkali mengalami kesulitan dalam melakukan pengukuran produktifitas karyawannya.  Dibandingkan dengan sektor manufacturing, yang mana perhitungan produktifitas dapat terukur langsung ke dalam kuantitas produk, pengembangan sektor jasa membutuhkan adanya upaya khusus untuk memastikan pengukuran tersebut dapat dijalankan dengan baik. Bagaimana strategi yang harus dilakukan oleh perusahaan agar produktifitas dari karyawan dapat terukur dengan tepat dan efektif? Langkah Pertama, kenali keluaran produk jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.  Dari jenis dan karakteristiknya, lakukan proses pengukuran untuk dapat melihat ekspektasi pelanggan Anda yang diukur sebagai bentuk "produktifitas'. Langkah Kedua, penetapan nilai kuantitas yang diterapkan.  Setelah mendapatkan parameter penilaian, ada baiknya dilakukan penetapan nilai terkuantifikasi dalam bentuk kategori-kategori yang kemudian diidentifikasi sebagai "angka" yang terkuantif