Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

5 Tantangan Strategis dalam Mengembangkan Sistem Manajemen Unjuk Kerja

Banyak perusahaan telah mengembangkan Sistem Manajemen Unjuk Kerja (KPI/BSC) di dalam perusahaannya.  Namun tidak sedikit, sistem manajemen unjuk kerja ini tidak memiliki dampak yang signifikan bagi pengembangan perusahaan.  Terdapat banyak permasalahan yang menyebabkan Sistem Manajemen Unjuk Kerja (KPI/BSC) tidak dapat berjalan secara efektif. (1) Kesalahan dalam Menetapkan Indikator Performa Ketika menetapkan indikator performa, ada baiknya perusahaan mengembangkan konsep sistematis yang menghubungkan antara target perusahaan dengan target divisi/departemen serta sasaran terget individu karyawan yang berada di departemen tersebut. (2) Kesalahan dalam Menetapkan Nilai Target Nilai target harus dipastikan tidak terlalu mudah untuk dicapai, sehingga kesan perbaikan dari proses sulit untuk muncul.  Sedangkan nilai target yang sulit untuk dicapai juga dapat menimbulkan efek psikologis sulit untuk dicapai dan menyebabkan motivasi terhadap target untuk pencapaian nilai yang dimaksud. (3) Ke

Etika Proses PHK

Bagi siapa pun proses PHK bukanlah suatu proses yang mudah.  Baik itu bagi karyawan itu sendiri maupun bagi personel yang ditugaskan oleh perusahaan untuk menjalankan proses pemutusan hubungan kerja. Adalah menjadi suatu permasalahan tersendiri apabila proses PHK tidak dijalankan dengan cara yang tepat.  Dimana selain ada efek legalitas yang muncul juga dapat menyebabkan dampak negatif kepada karyawan itu sendiri. Berikut adalah 5 tips untuk menjalankan proses PHK dengan etika yang tepat. (1) Pastikan bahwa proses pemutusan hubungan kerja bukan didasari oleh konflik/ emosional Proses PHK yang dilatarbelakangi faktor rasa tidak suka atau emosional dapat memperburuk hubungan perusahaan bukan hanya pada karyawan itu sendiri namun juga dapat berdampak pada karyawan lainnya. (2)Informasikan kepada karyawan tersebut secara personal Adalah tidak tepat apabila karyawan bersangkutan justru mengetahui dari orang lain dan bukan dari perusahaan.  Pastikan informasi ini rahasia dan tidak dibuka kep

Mengembangkan Sisten Renumerasi yang Efektif

Setiap perusahaan memiliki sistem internal yang berbeda dalam melakukan proses renumerasi perusahaan.  Pemilihan sistem renumerasi yang tepat harus dipastikan memberikan dampak yang positif bagi perusahaan.  Namun kadangkala aspek sistem renumerasi di dalam perusahaan Anda tidak memberikan hasil yang efektif.  Bagaimana perusahaan melakukan proses pengukuran untuk memastikan bahwa sistem renumerasi yang ada dalam perusahaan Anda adalah tidak salah? (1) Keseimbangan Antara Nilai Kompensasi dengan Nilai Individu Tenaga kerja adalah asset, sangat penting bagi perusahaan untuk memahami hal tersebut.  Melihat pada dasar itulah, ada baiknya perusahaan melakukan proses evaluasi terhadap nilai karyawan.  Seberapa besar nilai yang dihasilkan dalam bentuk output produktifitas serta potensi kehilangan nilai perusahaan ketika karyawan tersebut tidak menjadi bagian dari perusahaan.  Lakukan proses perhitungan dengan tepat untuk kemudian dilakukan evaluasi dengan status nilai kompensasi yang telah p

Faktor Pendukung Desain Sistem Manajemen Unjuk Kerja

Bagi perusahaan, melakukan proses pengukuran prestasi perusahaan tentu saja tidak bisa dilepaskan dari bagaimana perusahaan mendeskripsikan perhitungan dari output produktifitas karyawan. Langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan proses perumusan terhadap Sistem Manajemen Unjuk Kerja harus dapat memperhatikan beberapa faktor. (1) Faktor Tujuan Perusahaan Tujuan perusahaan adalah nilai strategis yang kuat yang menjadi bagian penting arah dan pengembangan perusahaan.  Dimana strategis perusahaan tersebut dijabarkan terlebih dahulu dalam bentuk suatu mekanisme yang dapat dijelaskan sebagai bagian strategis dalam pengembangan perusahaan.  Penetapan tersebut kemudian dijabarkan ke dalam sasaran mutu per departemen. (2) Kerangka sistem yang kuat Proses penetapan sistem yang kuat akan menjadi daya dukung dalam mendesain Sistem Manajemen Unjuk Kerja yang tepat dan efektif.  Kerangka sistem yang mumpuni tersebut adalah adanya Standard Operating Procedure (SOP) dan desain orga

Perubahan Strategis dalam Sistem Manajemen Keluarga

Banyak perusahaan keluarga, mengalami kesulitan ketika akan melakukan proses transformasi untuk menjadi perusahaan profesional.  Kesulitan terbesar yang muncul adalah bagaiman mengubah sistem yang tadinya tersentral pada pimpinan (one man show) menjadi tersentral pada sistem. Pola kerja yang sistematik pada karyawan akan menjadi budaya penting yang akan mengalami suatu transformasi. Terdapat 5 Hal penting yang menjadi pertimbangan ketika melakukan perubahan transformasi sistem manajemen yang dapat mendukung pendekatan manajemen yang dilakukan melalui sistem. (1) Pengembangan SOP Penerapan Standard Operating Procedure yang kuat dan efektif dapat membantu untuk mendudukkan proses operasional perusahaan sesuai dengan standar persyaratan yang telah ditetapkan dalam perusahaan.  Bagaimana pemahaman terhadap sistem harus menjadi pertimbangan utama ketika sistem tersebut dijalankan. (2) Penetapan Sistem SDM yang tepat Ketika berbicara tentang sistem yang tepat, penetapan aspek proporsional ob

Pengembangan Peranan Supervisor terkait dengan Pengembangan SOP

Dalam proses pelaksanaan SOP (Standard Operating Procedure), adalah menjadi suatu tahapan proses yang perlu untuk dijalankan dengan konsisten dan tepat guna. Namun banyak yang dilupakan oleh perusahaan, bahwa fungsi pengendalian terhadap tahapan implementasi adalah suatu proses yang penting untuk dapat memastikan bahwa Standard Operating Procedure yang dimaksud dijalankan. Fungsi pengembangan level supervisor adalah suatu bagian yang tidak dapat dilepas dari proses aplikasi proses implementasi SOP.  Adapun pemahaman-pemahaman yang harus diperhatikan terkait dengan proses pengembangan supervisor adalah sebagai berikut. (1) Fungsi Supervisor sebagai perencana lokal Sebagai bagian dari perencanaan lokal yang mana melakukan proses perencanaan sederhana dan program kerja.  Dalam kegiatan ini, supervisor harus dapat menjalankan fungsi analisis data terhadap output-output proses yang berupa suatu program pemrosesan data. (2) Fungsi Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem membutuhkan su

Merumuskan Sistem Penggajian yang Efektif

Dalam beberapa tahun terakhir ini, adalah menjadi tantangan bagi setiap perusahaan untuk dapat melakukan setting sistem pengupahan yang efektif.  Adalah menjadi bagian terpenting bagi perusahaan, untuk dapat memastikan bahwa sistem pengupahan mampu mengakomodasi kemampuan produktifitas dari perusahaan dan memastikan kepuasan terhadap diri karyawan. Terdapat berbagai macam strategi yang bisa diterapkan oleh perusahaan untuk dapat memastikan bahwa sistem untuk desain pengupahan dapat dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah dan perundang-undangan. Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan proses desain upah pekerja adalah sebagai berikut: (a) Melakukan proses klasifikasi pekerjaan Sebelum menyusun desain pengupahan adalah menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk menetapkan status klasifikasi pekerjaan yang ada terlebih dahulu, untuk kemudian menetapkan grading pada bobot pekerjaan yang dimaksudkan ter

Training Penyusunan KPI

Tahun 2014 sudah melalui suatu waktu satu semester, ada baiknya perusahaan melakukan evaluasi untuk mengukur kinerja perusahaan dan komponen-komponen yang ada dalam perusahaan.  Adalah menjadi suatu tantangan yang amat strategis dalam peusahaan untuk dapat menentukan langkah selanjutnya untuk perusahaan. Adalah menjadi hal yang sangat strategis bagi perusahaan agar dapat menyusun KPI (Key Performance Indicator) baik itu adalah suatu taget perusahaan yang kemudian diimplementasikan ke dalam seluruh bagian perusahaan, bahkan dapat didetailkan pada setiap karyawan yang ada dalam perusahaan. Program pelatihan satu hari ini dijalankan untuk memastikan agar peserta pelatihan dapat memiliki pemahaman yang memadai serta menyusun KPI di dalam perusahaannya. Adapun silabus pelatihan yang dimaksudkan tersebut terdiri atas: (1) Pemahaman terhadap KPI (2) Penyusunan terhadap Sistem Manajemen Unjuk Kerja (3) Workshop Penyusunan KPI (4) Penyusunan dokumentasi dan worksheet KPI Pastikan KPI dapat digu

Menyusun KPI dan Sistem Insentif Bisnis Manufacturing

Bagi perusahaan manufacturing, adalah menjadi tantangan tersendiri untuk dapat menyeimbangkan antara produktifitas dan sumber daya manusia.  Pertanyaan terbesar adalah apakah sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan dapat secara signifikan membantu pengembangan produktifitas perusahaan?  Salah satu solusi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah menyusun sistem insentif untuk memancing produktifitas dari SDM.  Proses untuk menformulasikan insentif ini dapat dilakukan dengan melakukan proses desain terhadap pengukuran kinerja.  Proses untuk menggunakan sistem KPI (Key Performance Indicator) yang mana dapat memberikan suatu desain pengukuran kinerja yang obyektif. Penetapan formulasi KPI itu sendiri dapat dilakukan dalam bentuk perhitungan untuk group (kelompok) maupun untuk individu per jabatan, untuk kemudian dilakukan proses pembobotan terhadap formulasi yang telah ditetapkan tersebut. Sistem insentif dibentuk dari nilai normatif yang terukur dari KPI yang dimaksud untuk k