Langsung ke konten utama

Fungsi Tunjangan dalam Sistem Manajemen Kompensasi

Dalam penetapan kompensasi/ renumerasi, perusahaan dapat menggunakan variabel tunjangan sebagai bentuk penunjang terhadap penetapan sistem manajemen kompensasi dalam perusahaan. Selain itu, penunjang dapat dipergunakan sebagai bentuk tambahan apresiasi perusahaan terhadap sumber daya manusia yang dimiliki. Lalu bagaimana perusahaan menempatkan Sistem Manajemen Kompensasi dalam perusahaan.

(1) Penetapan Tambahan dalam Fungsi/ Jabatan
Beberapa jabatan atau pun posisi tertentu memiliki, dimana dalam jabatan dan fungsi yang dimaksudkan tersebut terdapat suatu tanggung jawab yang membutuhkan peran tambahan, skill serta knowledge tambahan atas peranan yang dimaksudkan tersebut.

(2) Kompensasi atas Kompetensi Khusus
Pemberian tunjangan dilakukan untuk memberikan tanda atas apresiasi terkait dengan kompetensi khusus yang dimiliki oleh karyawan, seperti sertifikasi atas pelatihan, keahlian khusus atau atas penggunaan inovasi karyawan tersebut di dalam perusahaan.

(3) Kompensasi sebagai Insentif Produktifitas
Sifat kompensasi dapat bersifat variable, dimana perusahaan memberikan tunjangan atas keberhasilan karyawan dalam bekerja melebihi target yang dipersyaratkan. Tunjangan atas insentif ini bersifat evaluatif dan dijalankan dalam periodik tertentu dimana proses pencapaian dinilai sangat efektif atas pembuktian keberhasilannya.

(4) Kompenasai sebagai Bentuk Stimulasi Motivasi
Tunjangan dapat dipergunakan oleh perusahaan sebagai "alat" pengendali untuk memastikan bahwa motivasi atas karyawan terjaga.  Konsistensi atas kedisiplinan dan kinerja tersebut harus mendapatkan penghargaan untuk dapat memastikan proses dijalankan secara tepat. Namun apabila tidak dijalankan secara tepat, maka proses penghilangan atas aplikasi tunjangan tersebut dihilangkan.

Penetapan tunjangan dalam Sistem Manajemen Kompensasi adalah hal penting yang harus menjadi pertimbangan perusahaan dalam menjalankan Sistem Manajemen SDM yang tepat. Aplikasi nya sebaiknya dijalankan untuk memastikan konsistensi atas pemastian kedisiplinan karyawan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926 (Lia), 081335632084 (Tri)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengembangan SDM dalam Manajemen Retail

Dalam mengembangkan manajemen retail pada perusahaan retail, adalah sangat penting untuk memastikan bahwa sumber daya manusia memiliki kompetensi (soft dan hard) yang memadai.  Ketika akan melakukan proses penyusunan program pelatihan, pastikan bahwa program pelatihan menyangkut materi yang menjelaskan unit kompetensi berikut: (1) Leadership skill Sangat dibutuhkan konsep yang kuat pada diri karyawan yang kuat yang mamapu untuk mengembangkan kompetensi pribadinya dan kemampuan untuk tidak berhenti dan secara terus-menerus mengubah dirinya menjadi hal yang positif. " Dalam industri retail, kekuatan untuk mengubah diri menjadi positif adalah hal penting yang untuk dapat menjadi lebih optimis, dapat mengundang pelanggan lebih banyak dan yang terpenting dapat memenangkan kompetisi dengan kompetitor."  Bagaimana pun juga aspek mutu yang terdepan adalah pelayanan, sehingga akan menjadi nilai positif apabila sumber daya manusia yang ada dalam industri ini memiliki kekuatan untuk mem

Langkah Taktis dalam Menyusun Sistem Remunerasi Terkait dengan Efisiensi

 Dalam sistem manajemen SDM (Sumber Daya Manusia), salah satu hal yang penting yang menjembatani hubungan antara perusahaan dan pegawai adalah sistem remunerasi.  Sistem remunerasi ini sendiri saat ini menemui tantangan yang nyata bagaimana perusahaan dapat menyeimbangkan antara budget biaya dengan pendapatan, untuk dapat mengembangkan sistem remunerasi yang tepat dan efektif.  Untuk dapat memastikan adanya keseimbangan antara produktifitas dan remunerasi, perusahaan menetapkan desain remunerasi yang efisien melalui tahapan-tahapan sebagai berikut. (1) Pengukuran Kekuatan Struktur Organisasi Perusahaan sebaiknya melakukan proses penilaian/ pengukuran terkait dengan kekuatan organisasi dalam menjalankan proses.  Lakukan identifikasi sampai sejauh mana kekuatan organisasi dapat mengakomodasi efisiensi.  Setiap strategi atas efisiensi harus diperhitungkan dengan tepat dan tanpa ada kesalahan faktor yang dapat beresiko terhadap bisnis perusahaan. (2) Mengidentifikasi Kehilangan Biaya Adala

Pengembangan Jalur Vertikal dan Horizontal

Bagaimana proses aplikasi dari pengembangan karir seseorang dijalankan dalam suatu jabatan yang sangat bersifat spesialistik. Proses pengembangan terhadap aplikasi karir itu sendiri dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan secara vertikal dan horizontal. Penetapan pengembangan status aplikasi horizontal juga akan meliputi konsep pengembangan karir ke arah manajerial dengan menambah ruang lingkup spesialistik yang ada menjadi ruang lingkup pengembangan kompetensi yang lebih luas dalam memahami bidang lainnya. Lalu bagaimana proses konsep pengembangan karir secara vertikal dan horizontal tersebut dijalankan. (1) Jalur karir vertikal Dijalankan dengan meningkatkan fungsi spesialistik dari individu yang ada, kondisi peningkatan jalur vertikal ini hanya dapat muncul apabila konsep pengembangan dari posisi dalam organisasi adalah menduduki konsep strategi fungsional, dimana aspek pengembangan dari komponen organisasi yang dijalankan lebih mendalam ke dalam peningkatan skill indiv