Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

5 Strategi Dalam Meningkatkan Motivasi Karyawan

Banyak perusahaan yang menemukan kesulitan untuk meningkatkan kinerja SDM (Sumber Daya Manusia), beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam meningkatkan motivasi perusahaan.  Lalu bagaimana perusahaan mengupayakan peningkatan motivasi karyawan yang ada dalam perusahaan? Untuk mendapatkan motivasi yang tinggi dalam diri karyawan, berikut adalah 5 (lima) strategi yang bisa dijalankan oleh perusahaan untuk menjalankan dalam perusahaan. (1) Budaya Perusahaan Beberapa perusahaan menjalankan budaya kerja yang kompetitif dan bersahabat. Mengembangkan komposisi yang rasional antara kerja dan bermain (work and play).  Dimana dengan budaya kerja yang proporsional tersebut, karyawan akan merasa nyaman namun tetap dalam koridor target yang kuat. (2) Menyeimbangkan antara Proses dan Target Karyawan harus dilibatkan dalam tim perusahaan ketika mencapai target. Memastikan bahwa proses yang ada dalam perusahaan melibatkan seluruh elemen  karyawan dan seluruh karyawan terlibat dalam urun rem

Bagaimana Leadership Terbentuk dalam Perusahaan?

Adalah menjadi sesuatu yang menarik bagi perusahaan untuk dapat mengembangkan budaya-budaya kepemimpinan terwujud dalam perusahaan. Lalu bagiaman pola kepemimpinan tersebut terbentuk dalam budaya perusahaan?  Beberapa konsep menarik menunjukkan bahwa leadership dapat dikembangkan dengan beberapa pola yang dapat teradaptasi dalam organisasi. (1) Pola Kinerja Dalam pola kinerja, kepemimpinan terukur melalui kemampuan organisasi dalam mewujudukan kinerja secara efektif dan efisien. Prinsip yang terbentuk dalam pola ini melihat kepemimpinan atas unsur sistem terukur dan tersedianya struktur yang kuat dalam membentuk organisasi. Kepemimpinan terbentuk dalam pola kinerja untuk memastikan optimalisasi tercapainya sasaran dan tujuan perusahaan. Pola persaingan dan pencarian pemimpin dalam perusahaan dijalankan dengan memastikan bahwa tingkat pencapaian dalam perusahaan. Kompetensi kepemimpinan teruji melalui proses pencapaian kinerja itu sendiri. (2) Pola Pengendalian Perusahaan Dalam po

Mendapatkan KPI yang Efektif

Saat ini banyak perusahaan telah memiliki KPI (Key Performance Indicator) namun secara aktual belum dapat memastikan bahwa KPI yang dimiliki oleh perusahaan dapat membantu peningkatan/ pertumbuhan perusahaan. Lalu bagaimana cara yang tepat bagi perusahaan untuk dapat menyusun KPI yang tepat dan efektif? (1) Memastikan Sinergisitas Business Process Banyak yang melupakan bahwa KPI yang efektif adalah suatu skema rancang bangun yang dipergunakan untuk menjaga sistem proses input dan output dijalankan sesuai dengan mekanisme proses yang tepat. (2) Penetapan Target yang Produktif dan Proporsional Adalah penting bagaimana perusahaan menetapkan target dan kriteria yang tepat dalam menetapkan status komposisi tujuan yang diharapkan. Target yang terlalu rendah akan menyebabkan minimnya kekuatan organisasi untuk mencapai tingkat produktifitas yang tepat. (3) Pengembangan Kompetensi SDM Dalam menetapkan dan mengelola KPI, sebaiknya perusahaan memastikan bahwa komponen KPI mampu "mem

Pengendalian Anti Fraud dalam Manajemen SDM Perusahaan

Dalam pengelolaan sistem manajemen SDM (Sumber Daya Manusia), pembuatan sistem instalasi anti Fraud dalam perusahaan.  Proses instalasi dan pengendalian terkait dengan sistem anti Fraud dijalankan dengan menerapkan beberapa langkah mekanisme sebagai berikut. (1) Penyusunan Kode Etik Perusahaan Perusahaan harus menjalankan suatu mekanisme Code of Conduct yang berguna untuk dapat memastikan terbentuknya prilaku positif dan independen bagi SDM dalam menjalankan pekerjaannya. Karyawan dihindarkan dari proses penempatan dirinya dari conflict of intertest terkait dengan pekerjaannya. (2) Konsep Sangsi Memastikan adanya penanganan dan garis sangsi yang tegas yang diterapkan oleh perusahaan terkait dengan kasus fraud yang muncul. Menjalankan proses investiagasi dan analisis proses harus dijalankan seiring dengan memastikan bahwa proses penggelapan ataupun Fraud dapat berjalan secara maksimal. Lalu bagaimana perusahaan memastikan program anti Fraud dapat dijalankan? Perusahaan harus dap