Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Memiliki Profil Sales yang Tepat

Bagi suatu perusahaan, keberadaan tenaga sales yang profesional adalah tantangan yang menarik untuk dikaji. Bagaimana suatu perusahaan berada dalam kondisi sulit dengan sendirinya karena penjualan tidak dapat didongkrak belum lagi muncul kenyataan bahwa tidak ada tenaga sales yang mumpuni yang mau untuk berjuang dalam mendapatkan target penjualan yang sesuai dengan harapan. Belum lagi, masyarakat Indonesia yang memiliki persepsi negatif mengenai tenaga kerja sales, dimana sales dianggap bukanlah profesi yang menarik untuk ditekuni, hanya kalau sudah tidak ada pekerjaan saja, seorang individu akan terjun menjadi sales. Lalu bagaimana strategi yang harus dikembangkan untuk menjadi seorang sales? 1. Lakukan proses rekruitment yang tepat Usahakan dalam proses pengambilan karyawan, perusahaan tidak hanya sekedar asal mendapatkan orang yang mau menjadi sales. Gunakan alat ukur yang tepat yang selain dapat mengukur potensi kecerdasannya juga dapat secara spesifik mengukur kapasitas d

Pentingnya Interview dalam Proses Rekruitmen

Dalam kegiatan proses penerimaan karyawan, selain melakukan proses psikotest, kegiatan interview juga menjadi bagian yang penting dalam kegiatan rekruitmen. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dari pihak interviewer untuk melakukan proses tanya jawab ketika melakukan kegiatan interview. 1) Memahami kesesuaian profil dari applicant terhadap budaya perusahaan Psikotest dan test kecerdasan menyesuaikan profil individu (trait) terhadap kesesuaiannya dengan karakteristik pekerjaannya. Masalah karakter budaya perusahaan dengan profil orangnya belum tentu sesuai dengan standar budaya yang ada. Beberapa pertimbangan yang perlu untuk diperhatikan adalah kesesuaian budaya perusahaan tersebut dengan nilai yang dianut oleh calon karyawan yang dimaksud. Misalnya, karyawan tersebut menganut konsep atau nilai budaya yang lebih terkait dengan aspek keluarga, sedangkan perusahaan membutukan individu yang memiliki nilai prioritas yang kuat ke arah profesional tentu akan sulit menyatukan. A

Pengembangan Struktur Organisasi, Kapan Dilakukan?

Banyak perusahaan yang ketika akan membenahi sistem manajemen mengalami permasalahan yang cukup lama ketika akan melakukan menyusun struktur organisasi. Pertanyaan yang muncul adalah apakah dibutuhkan pengembangan struktur organisasi dari perusahaan itu sendiri? Kapan struktur organisasi harus diubah?Berikut jawaban dari pertanyaan tersebut. (1) Perubahan strategi bisnis Struktur organisasi dalam perusahaan dapat berubah akibat perubahan dan pengembangan strategi bisnis. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk selalu dan terus menerus mengembangkan strategi bisnis yang dimilikinya. Misalnya perusahaan tertentu melakukan penetapan strategi pengembangan produk, maka dilakukan proses pembuatan unit kerja R&D sebagai strateginya. Konsekuensinya adalah alokasi sumber daya manusia ditambah atau disetir ke arah pengembangan produk, penetapan suatu tahapan baru yang dapat mengubah struktur yang terbentuk. (2) Pertumbuhan bisnis Ekspansi dan pengembangan perusahaan akan menyebabkan pen

Menyusun Indikator Penilaian Karyawan yang Tepat

Dalam proses penyusunan sistem manajemen unjuk kerja dalam perusahaan. Proses penetapan indikator penilaian adalah hal yang paling kritikal yang seringkali ditemukan. Apa saja yang menjadi indikator bahwa individu pekerja atau sebuah jabatan dikatakan berhasil dalam pekerjaannya. Berikut adalah beberapa langkah atau tahapan yang terkait dengan penyusunan indikator terhadap penilaian karyawan yang dapat diimplementasikan dalam perusahaan. 1. Lakukan proses review job description Adalah menjadi sangat penting apabila pihak perusahaan melakkan penetapan indikator output yang kuat terkait dengan job description yang dikembangkan oleh perusahaan itu sendiri. Tetapkan unit indikator performa dari setiap unit atau setiap bagian uraian pekerjaan yang ada. 2. Lakukan analisis jabatan Penetapan kegiatan analisis jabatan lebih memprioritaskan pada pemahaman seberapa besar persentasi bobot pekerjaan tersebut terhadap output yang akan dihasilkan. Penetapan dan pemecahan serta pemahaman nilai