Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Manajemen Kinerja Berbasiskan Resiko

Dalam penerapan strategi manajemen kinerja yang tepat, proses penyusunan atas indikator target kinerja ditetapkan berdasarkan pada target yang terukur dan sesuai dengan penetapan kebijakan yang dipersyaratkan oleh perusahaan. Ada pentingnya bagi perusahaan mengembangkan pendekatan penyusunan manajemen kinerja berdasarkan pada konsep pengelolaan resiko.  Penyusunan atas konsep manajemen kinerja ini disusun berdasarkan pada strategi meminimalkan resiko.  Berikut adalah langkah proses yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan proses penyusunan KPI berbasiskan pada manajemen resiko. (1) Penyusunan Business Process Langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan memetakan peta proses dari operasional perusahaan. Pastikan seluruh input dan output proses teranalisis secara tepat. (2) Mengidentifikasi Tingkatan Resiko Lakukan proses identifikasi terkait dengan analisis resiko dari setiap tahapan proses yang ada. Pastikan perusahaan menetapkan suatu kriteria atas penilaian

Penetapan Kompetensi Staff HR dalam Perusahaan

Dalam memastikan bahwa sistem manajemen SDM berjalan dalam perusahaan adalah suatu tantangan tersendiri bagi perusahaan. Terkadang sistem yang baku pada perusahaan satu tidak bisa dipergunakan pada perusahaan lainnya, di lain pihak sistem itu tersendiri membutuhkan suatu kompetensi khusus agar tetap terjalankan dengan maksimal. Salah satu kesulitan yang seringkali ditemukan oleh perusahaan adalah sulitnya untuk memiliki karyawan yang kompeten.  Mempertimbangkan bahwa perusahaan membutuhkan adanya individu yang mampu menjalani perannya dalam mengelola sistem dengan baik, ada baiknya bagi perusahaan untuk melakukan proses kajian terlebih dahulu atas kompetensi apa saja yang dibutuhkan ketika melakukan proses rekruitmen terhadap karyawan SDM. (1) Kompetensi Non Teknis Dalam kompetensi non teknis, harus dapat dipastikan bahwa Staff HR tersebut memiliki kompetensi seperti integritas, leadership, teamwork, ability to solve problem, flexibility serta stress management . Integritas men

Analisis KPI dengan Pendekatan Psikometri

Dalam dunia manajemen perusahaan, penggunaan KPI dilakukan untuk melihat bagaimana kinerja operasional per unit divisi terjalankan.  Memastikan bahwa proses KPI tersebut dijalankan secara efektif sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan.  Dalam beberapa hal, ada baiknya perusahaan dapat mengembangkan strategi analisis KPI dengan menggunakan pendekatan Psikometri. Program pendekatan psikometri dijalankan dengan memberikan suatu sistem pengkodean (dengan angka) sebagai bentuk proses pengolahan data secara kuantitatif.  Kemudian data-data yang dimuat tersebut dilakukan proses analisis secara faktorial untuk melakukan proses validasi dalam melihat ketepatan dari hubungan causalitas data yang dimaksudkan tersebut. Ketika hubungan kausalitas tersebut adalah rendah, berarti penetapan bobot atas faktor kinerja dalam unit/ divisi tersebut adalah rendah. Sebaliknya, apabila kausalitas yang ditetapkan tersebut adalah  tinggi, maka penetapan bobot yang terkait dengan penilaian

Meningkatkan Efektifitas dan Fleksibilitas Karyawan

Dalam kondisi saat ini, banyak perusahaan berada dalam kondisi yang sulit.  Namun bukan berarti tidak terdapat perbaikan yang dapat dilakukan oleh perusahaan.  Justru dalam kondisi saat ini, adalah menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk melatih dan mengembangkan kapasitas dari kemampuan karyawan. Bagaimana organisasi dapat menjadi lebih efektif bagi perusahaan? Strategi pertama yang dilakukan adalah melakukan proses Business Process Engineering Ada baiknya perusahaan mengkaji terlebih dahulu Business Process yang dimiliki saat ini. Secara analitis dilakukan proses analisis efisiensi terhadap business process yang dimiliki tersebut, bagaimana perusahaan dapat melakukan perbaikan dan inovasi terhadap business process yang dimiliki. Strategi Kedua yang dapat dilakukan adalah mengukur beban kerja jabatan Analisis jabatan dapat dilakukan oleh perusahaan sebagi proses untuk mengukur seberapa optimal pekerjaan dijalankan. Pastikan fungsi delegasi dan alur proses dapat berjal