Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

Memahami Status Kepegawaian dari Karyawan

Dalam peraturan perundangan, status kepegawaian dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu karyawan dengan kontrak waktu tertentu dan karyawan dengan kontrak waktu tidak tentu.  Dalam penetapan status kepegawaian tersebut, perusahaan harus berhati-hati dan melihat kepentinganya.  Berikut adalah beberapa hal yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan ketika menentukan status kepegawaian karyawan. (a) Karakteristik Pekerjaan Sebaiknya diperlukan adanya suatu identifikasi untuk memastikan apakah pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan yang bersifat tetap atau sementara/ proyek. Apabila pekerjaan tersebut bersifat sementara/ proyek ataupun suatu proses alih tekonologi  maka dapat digunakan kontrak waktu terentu.  Namun apabila pekerjaan tersebut sudah bersifat tetap maka sebaiknya diberikan penetapan karyawan kontrak waktu tidak tentu (tetap) (b) Aspek Legal dan Administrasi Seyogyanya, perusahaan menetapkan mekanisme kontrak karyawan waktu tidak tentu (tetap) untuk seluruh pekerjaan

Mengelola Waktu Produktif Karyawan

Dalam ilmu manajemen, adalah sangat penting bagi suatu perusahaan/ organisasi untuk dapat menghitungan jam kerja produktif karyawan.  Dalam industri yang menggunakan konsep ban berjalan, melakukan proses pengukuran jam produktif pada setiap karyawan.  Namun hal yang menjadi banyak pertimbangan adalah posisi perencana, supervisi dan pemeriksa, bagaimana melakukan proses pengukuran jam produktif karyawan di bidang tersebut. Apabila kita melakukan proses perhitungan dengan menggunakan metode kuantifikasi per jam, maka proses identifikasi yang dijalankan adalah tidak tepat. Pekerjaan yang tidak bisa ditargetkan dalam bentuk kuantitas maka  sebaiknya dinilai dalam bentuk kualitas.  Penetapan kualitas diperhitungkan dengan tingkatan resiko bukan waktu.  Perusahaan harus melakukan suatu bentuk penelitian yang dapat dijadikan acuan mengenai seberapa besar tingkat resiko tersebut dapat dikelola, faktor stress dan kelelahan dapat menurunkan kualitas pekerjaan dan menyebabkan resiko yang muncu

Bagaimana Mengembangkan Karir Karyawan dalam Perusahaan

Salah satu permasalahan terbesar dalam perusahaan adalah kesulitan untuk dapat mengembangkan karir karyawan yang dimiliki.  Ketidakmampuan perusahaan dalam mengembangkan karir karyawan dapat menjadi alasan karyawan untuk keluar dan berpindah pekerjaan.  Lalu bagaimana strategi yang tepat yang dapat dijalankan perusahaan untuk dapat meningkatkan karir karyawan? Langkah Pertama, Melakukan Analisis Visi dan Misi Perusahaan Sangat penting bagi organisasi untuk melakukan kegiatan analisis visi dan misi perusahaan yang kemudian ditetapkan sebagai kerangka utama dalam menyusun jenjang karir dalam perusahaan.  Visi dan Misi Perusahaan tersebut akan ditarik menjadi benang merah yang akan menguatkan konsep pengembangan organisasi dan manajemen karir karyawan. Langkah Kedua, Melakukan Penetapan Kompetensi Organisasi Adalah sangat penting dan strategis dalam perusahaan untuk dapat melakukan proses penyusunan yang terkait dengan kompetensi organisasi.  Kompetensi organisasi tersebut kemudian

Bagaimana Meregenerasikan Organisasi dalam Perusahaan

Bagaimana Anda mengkaji perusahaan Anda saat ini? Apakah perusahaan Anda dapat mengakomodasi kepentingan dan kebutuhan dari konsumen?  Banyak perusahaan besar mengalami kegagalan dari pertumbuhan selanjutnya, yang mana alasan yang muncul adalah karena perusahaan gagal menjalankan pengembangan konsep organisasi yang dapat mengikuti konsep kompetisi dari perusahaan. Lalu bagaimana konsep pengembangan organisasi yang mengikuti arus regenerasi kebutuhan konsumen. (1) Seimbangkan core process dengan konsep produk Perusahaan harus dapat melakukan identifikasi terkait dengan konsep produk yang dibutuhkan oleh konsumen.  Setelah desain produk dikembangkan jalankan analisis pengembangan alir utama (core business) yang kemudian dipastikan tergambarkan dalam organisasi. (2) Mengembangkan konsep business process Melakukan proses identifikasi terkait dengan core business yang dimaksud untuk kemudian melakukan penyusunan terhadap alir proses yang ditetapkan dalam business process.  Proses pe

Strategi dalam Mendesain Manajemen Konflik

Dalam beberapa kondisi, perusahaan seringkali melakukan proses pembentukan konflik manajemen dalam perusahaannya.  Pemahaman akan pentingnya proses mendesain konflik manajemen yang tepat akan memberikan manfaat strategis dalam perusahaan. Beberapa manfaat yang dapat dimiliki oleh perusahaan ketika melakukan konflik manajemen adalah untuk mengevaluasi kompetensi organisasi serta memperhatikan bagaimana sistem operasional di dalam perusahaan dapat secara efektif menjaga organisasi. Namun, tidak sedikit manajemen konflik justru menyebabkan permasalahan yang cukup signifikan dalam perusahaan.  Bagaimana strategi yang tepat dalam perusahaan agar dapat memastikan bahwa konflik manajemen dapat berjalan secara efektif dan mengoptimalkan fungsi strategi yang tepat terkait dengan tujuan dari organisasi.  Berikut adalah beberapa langkah yang tepat untuk dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam melakukan proses desain terhadap sistem manajemen konfik. (1) Membuat perencanaan yan

Mengefektifkan Sistem Perencanaan Karir dalam Perusahaan

Bagi suatu perusahaan, kehilangan sumber daya manusia khususnya yang kompeten adalah hal yang paling menyulitkan. Bagi suatu perusahaan menjaga sumber daya manusia yang potensial dalam perusahaan untuk terus dapat bekerja di dalam perusahaan adalah tantangan tersendiri. Menjanjikan kompensasi yang tinggi kadangkala tidak efektif dan cenderung menyebabkan performa kinerja tim dalam perusahaan menjadi tidak optimal.  Salah satu strategi penting yang dapat perusahaan jalankan adalah dengan mengembangkan sistem perencanaan karir dalam perusahaan. Dalam mengefektifkan sistem perencanaan karir, perusahaan sebaiknya mengembangkan strategi pengembangan sistem dengan langkah  strategis sebagai berikut: (1) Mengembangkan Strategi Kompetensi dalam Organisasi Organisasi/ perusahaan menetapkan pemetaan kompetensi untuk kemudian dilakukan proses penyusunan level proficiency dari strata kompetensi tersebut.  Penetapan standar kompetensi tersebut kemudian dimaksudkan untuk menyusun standar komp