Langsung ke konten utama

5 Langkah Strategis Dalam Memperkuat Penilaian Kinerja Perusahaan Melalui ISO 9001:2015

 Dalam proses penyusunan penilaian karyawan, banyak perusahaan mendapati bahwa penilaian karyawan yang dilakukan tidak dapat secara maksmial mendukung produktiftas bahkan secara profit juga tidak mendukung. Untuk dapat lebih memaksimalkan penilaian perusahaan, perusahaan dapat lebih strategis yang terkait dengan status kebutuhan da ketetapan produktifitas. 

Prinsip pendekatan ISO 9001:2015 dapat dipergunakan oleh perusahaan sebagai panduan untuk menetapakan penilaian kinerja perusahaan.  Tidak sedikit perusahaan yang telah memiliki sertifikasi ISO 9001:2015 namun tidak memahami bagaimana mengaplikasikan pengukuran kinerja perusahaan melalui program ISO 9001:2015.  Berikut ini adalah beberapa tahapan yang perusahaan dapat jalankan terkait dengan penerapan ISO 9001:2015.

Berikut adalah tahapan dalam penyusunan sistem manajemen kinerja yang dimaksud

(1) Mengidentifikasi Parameter Kebutuhan Dalam Penilaian

Proses identifikasi dilakukan dengan melakukan proses evaluasi atas issue internal dan eksternal, baik yang positif dan negatif yang menjadi bagian penting dalam memastikan proses penilaian dilakukan. Berdasarkan pada analisis yang ditemukan terkait dengan issue positif dan negatif yang dimaksud maka perusahaan dapat menetapkan strategi yang akan dijalankan. Penjabaran atas strategi tersebut yang kemudian dapat dipastikan menjadi parameter dalam proses penetapan kinerja karyawan.

(2) Menganalisis Resiko dan Peluang Perusahaan

Bagaimana perusahaan dapat mengidentifikasi setiap resiko dan peluang yang ada secara efektif. Identifikasi terkait atas resiko dan peluang menjadi bagian penting yang dapat dijadikan evaluasi terkait dengan bagaimana potensi atas hal positif dan negatif dapat muncul dalam perusahaan. Berbeda dengan point (1), dimana status atas hal yang negatif dan positif muncul dalam perusahaan dan mengakibatkan adanya penetapan status resiko atas ketidaksesuaian maupun peluang bisnis.  Dari posisi ini, perusahaan dapat mengoptimalkan tindakan mitigasi atas resiko yang muncul serta meningkatkan peluang yang muncul dalam perusahaan. 

(3) Melakukan Analisis Business Process dengan Tepat

Setelah parameter ditetapkan, perusahaan menetapkan ukuran parameter dari point kinerja yang dimaksud. Ukuran parameter yang ditetapkan adalah berdasarkan pada input dan output proses yang efektif. Dalam beberapa kondisi hasil pengukuran yang telah dilakukan. Analisis business process ini dipergunakan untuk dapat memastikan aspek SLA (Service Level Agreement) yang ditetapkan oleh perusahaan.

(4) Penerapan Aspek Continuous Improvement

Pertimbangan yang dipergunakan pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 adalah dengan melakukan prinsip continous improvement.  Penerapan yang terkait dengan continous improvement ini melihat pada data yang sebelumnya atau kinerja sebelumnya untuk menjadi bagian penting dalam proses penetapan ukuran target.  Ukuran target dan penetapan parameter dijalankan berdasarkan pencapaian pada tahapan proses sebelumnya. Sehingga kriteria target harus melebihi pencapaian dari proses sebelumnya.

(5) Evaluasi Kinerja Organisasi

Status pengukuran yang dijalankan pada kinerja organisasi dipastikan berjalan sesuai dengan target yang diharapkan.  Namun, apabila target tidak tercapai, perusahaan harus melakukan evaluasi atas status pencapaian dari target yang dimaksud.  Melakukan proses analisis penyebab ketidaksesuaian serta bagaimana tindakan perbaikan dijalankan. Prinsip yang harus dipastikan bahwa target harus dipastikan berjalan dengan tepat dan efektif.

Untuk dapat mengakomodasi sistem kinerja yang tepat, perusahaan dapat mengkombinasikan prinsip pengelolaan manajemen SDM dengan penerapan persyaratan yang ditetapkan dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat meningkatkan kinerja SDM dalam perusahaan secara tepat dan efektif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengembangan SDM dalam Manajemen Retail

Dalam mengembangkan manajemen retail pada perusahaan retail, adalah sangat penting untuk memastikan bahwa sumber daya manusia memiliki kompetensi (soft dan hard) yang memadai.  Ketika akan melakukan proses penyusunan program pelatihan, pastikan bahwa program pelatihan menyangkut materi yang menjelaskan unit kompetensi berikut: (1) Leadership skill Sangat dibutuhkan konsep yang kuat pada diri karyawan yang kuat yang mamapu untuk mengembangkan kompetensi pribadinya dan kemampuan untuk tidak berhenti dan secara terus-menerus mengubah dirinya menjadi hal yang positif. " Dalam industri retail, kekuatan untuk mengubah diri menjadi positif adalah hal penting yang untuk dapat menjadi lebih optimis, dapat mengundang pelanggan lebih banyak dan yang terpenting dapat memenangkan kompetisi dengan kompetitor."  Bagaimana pun juga aspek mutu yang terdepan adalah pelayanan, sehingga akan menjadi nilai positif apabila sumber daya manusia yang ada dalam industri ini memiliki kekuatan untuk mem

Langkah Taktis dalam Menyusun Sistem Remunerasi Terkait dengan Efisiensi

 Dalam sistem manajemen SDM (Sumber Daya Manusia), salah satu hal yang penting yang menjembatani hubungan antara perusahaan dan pegawai adalah sistem remunerasi.  Sistem remunerasi ini sendiri saat ini menemui tantangan yang nyata bagaimana perusahaan dapat menyeimbangkan antara budget biaya dengan pendapatan, untuk dapat mengembangkan sistem remunerasi yang tepat dan efektif.  Untuk dapat memastikan adanya keseimbangan antara produktifitas dan remunerasi, perusahaan menetapkan desain remunerasi yang efisien melalui tahapan-tahapan sebagai berikut. (1) Pengukuran Kekuatan Struktur Organisasi Perusahaan sebaiknya melakukan proses penilaian/ pengukuran terkait dengan kekuatan organisasi dalam menjalankan proses.  Lakukan identifikasi sampai sejauh mana kekuatan organisasi dapat mengakomodasi efisiensi.  Setiap strategi atas efisiensi harus diperhitungkan dengan tepat dan tanpa ada kesalahan faktor yang dapat beresiko terhadap bisnis perusahaan. (2) Mengidentifikasi Kehilangan Biaya Adala

Pengembangan Jalur Vertikal dan Horizontal

Bagaimana proses aplikasi dari pengembangan karir seseorang dijalankan dalam suatu jabatan yang sangat bersifat spesialistik. Proses pengembangan terhadap aplikasi karir itu sendiri dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan secara vertikal dan horizontal. Penetapan pengembangan status aplikasi horizontal juga akan meliputi konsep pengembangan karir ke arah manajerial dengan menambah ruang lingkup spesialistik yang ada menjadi ruang lingkup pengembangan kompetensi yang lebih luas dalam memahami bidang lainnya. Lalu bagaimana proses konsep pengembangan karir secara vertikal dan horizontal tersebut dijalankan. (1) Jalur karir vertikal Dijalankan dengan meningkatkan fungsi spesialistik dari individu yang ada, kondisi peningkatan jalur vertikal ini hanya dapat muncul apabila konsep pengembangan dari posisi dalam organisasi adalah menduduki konsep strategi fungsional, dimana aspek pengembangan dari komponen organisasi yang dijalankan lebih mendalam ke dalam peningkatan skill indiv