Ada yang salah apabila berpikir bahwa perusahaan keluarga tidak mampu untuk berkembang dibandingkan dengan perusahaan non keluarga. Hal ini karena tidak sedikit perusahaan keluarga yang mampu berkembang dan profesional sehingga tidak kalah baiknya dengan perusahaan non keluarga. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pengembangan perusahaan keluarga tidaklah mudah, termasuk di dalamnya terkait dengan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam perusahaan.
Sebelm melakukan proses perbaikan dalam perusahaan keluarga, berikut ini adalah 5 (lima) kesalahan yang seringkali muncul dalam pengelolaan SDM dalam perusahaan keluarga.
(1) Pengelolaan SDM yang Tidak Obyektif
Hal ini menjadi salah satu permasalahan utama yang muncul dalam perusahaan. Konsep kedekatan menjadi parameter utama yang membentuk pengendalian SDM tidak berjalan dengan efektif. Dimana terdapat beberapa karyawan yang terlihat "kebal" dan sulit untuk dituntut untuk menjalankan kinerja secara profesional.
(2) Pengelolaan Perusahaan Sentralistik
Perusahaan keluarga melakukan pengelolaan yang bersifat sentralistik, sehingga fungsi jabatan dalam struktur menjadi tidak maksimal untuk dijalankan. Dalam beberapa kondisi jabatan tertentu dalam organisasi terlihat menjadi kurang strategis karena wewenang yang tidak muncul.
(3) Manajemen Karir yang Terbatas
Pada beberapa perusahaan keluarga, tidak dapat dipungkiri adanya keterbatasan dalam pengelolaan karir di dalam perusahaan.Keterbatasan ini dapat menyebabkan adanya demotivasi dari karyawan dan terjebak dalam rutinitas pekerjaan tanpa berpikir untuk berprestasi lebih.
(4) Sistem Remunerasi yang Tidak Transparan
Penetapan atas sistem remunerasi yang dilakukan dalam perusahaan keluarga seringkali berjalan tidak transparan. Melihat pada konsep sistem penilaian yang tidak obyektif, hal ini mungkin saja dapat terjadi dalam perusahaan.
(5) Alokasi Investasi Pengembangan SDM yang Minim
Dibandingkan perusahaan non keluarga, perusahaan keluarga cenderung memiliki budget yang terbatas dalam mengembangkan SDM (sumber daya manusia), hal ini mempertimbangkan bahwa dalam beberapa perusahaan keluarga konsep pengembangan SDM tidak dijalankan secara maksimal dalam organisasi. Persepsi SDM sebagai investasi jangka panjang seringkali tidak dimunculkan dalam pengelolaan organisasi.
Bagaimana perusahaan Anda menjalankan pengelolaan manajemen SDM? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengelola SDM dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)
Komentar
Posting Komentar