Langsung ke konten utama

5 Penyebab Kegagalan Perusahaan dalam Menerapkan Budaya Perusahaan

Banyak perusahaan yang menjalankan konsep atas budaya dalam perusahaan, namun secara aktual ternyata budaya perusahaan hanya cantik dalam bentuk tulisan saja. Konsistensi atas budaya untuk dijalankan terkadang menjadi tantangan yang tidak mudah bagi perusahaan. Sebelum menjalankan, konsep budaya tersebut, berikut adalah 5 (lima) kegagalan yang dapat menyebabkan budaya tidak dapat dijalankan dalam perusahaan.

(1) Penetapan Nilai dan Budaya yang tidak tepat
Perusahaan terkadang hanya mencomot istilah-istilah budaya yang ada di perusahaan lainnya untuk kemudian digunakan di dalam perusahaannya.  Pendekatan ini terkadang menghilangkan kebutuhan dan esensi dari budaya itu sendiri.

(2) Kurangnya Visualisasi terkait dengan Penerapan Budaya
Bagaimana proses pemastian bahwa implementasi tersebut dijalankan terkait dengan implementasi penerapan budaya. Bagaimana budaya tersebut menajdi suatu standar yang terukur dan dapat dibayangkan secara visual oleh seluruh elemen yang ada dalam perusahaan.

(3) Kurangnya Keterkaitan Budaya dengan Pembentukan Kompetensi Standar
Dalam menjalankan budaya perusahaan adalah penting untuk menyelaraskan unsur-unsur budaya tersebut ke dalam kompetensi standar yang ditetapkan dalam perusahaan.

(4) Program Leadership yang Tidak Terstruktur
Konsep leadership adalah program penting yang perlu untuk diimplementasikan dan dijalankan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Ketika program leadership tersebut tidak terstruktur, maka aspek implementasi terkait dengan program leadership harus dapat dijalankan dalam organisasi.

(5) Program Evaluasi yang tidak terukur
Banyak yang melihat budaya adalah suatu slogan yang terpatri di diri karyawan. Namun sedikit perusahaan yang telah menjalankan proses evaluasi untuk dapat mengukur tingkat implementasi yang telah dilakukan pada budaya yang dimaksudkan tersebut.

Bagaimana perusahaan Anda dapat menjalankan proses pembentukan budaya dalam perusahaan? Lakukan proses penerapan implementasi yang tepat terkait dengan pembentukan budaya tersebut. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengembangan SDM dalam Manajemen Retail

Dalam mengembangkan manajemen retail pada perusahaan retail, adalah sangat penting untuk memastikan bahwa sumber daya manusia memiliki kompetensi (soft dan hard) yang memadai.  Ketika akan melakukan proses penyusunan program pelatihan, pastikan bahwa program pelatihan menyangkut materi yang menjelaskan unit kompetensi berikut: (1) Leadership skill Sangat dibutuhkan konsep yang kuat pada diri karyawan yang kuat yang mamapu untuk mengembangkan kompetensi pribadinya dan kemampuan untuk tidak berhenti dan secara terus-menerus mengubah dirinya menjadi hal yang positif. " Dalam industri retail, kekuatan untuk mengubah diri menjadi positif adalah hal penting yang untuk dapat menjadi lebih optimis, dapat mengundang pelanggan lebih banyak dan yang terpenting dapat memenangkan kompetisi dengan kompetitor."  Bagaimana pun juga aspek mutu yang terdepan adalah pelayanan, sehingga akan menjadi nilai positif apabila sumber daya manusia yang ada dalam industri ini memiliki kekuatan untuk mem

Langkah Taktis dalam Menyusun Sistem Remunerasi Terkait dengan Efisiensi

 Dalam sistem manajemen SDM (Sumber Daya Manusia), salah satu hal yang penting yang menjembatani hubungan antara perusahaan dan pegawai adalah sistem remunerasi.  Sistem remunerasi ini sendiri saat ini menemui tantangan yang nyata bagaimana perusahaan dapat menyeimbangkan antara budget biaya dengan pendapatan, untuk dapat mengembangkan sistem remunerasi yang tepat dan efektif.  Untuk dapat memastikan adanya keseimbangan antara produktifitas dan remunerasi, perusahaan menetapkan desain remunerasi yang efisien melalui tahapan-tahapan sebagai berikut. (1) Pengukuran Kekuatan Struktur Organisasi Perusahaan sebaiknya melakukan proses penilaian/ pengukuran terkait dengan kekuatan organisasi dalam menjalankan proses.  Lakukan identifikasi sampai sejauh mana kekuatan organisasi dapat mengakomodasi efisiensi.  Setiap strategi atas efisiensi harus diperhitungkan dengan tepat dan tanpa ada kesalahan faktor yang dapat beresiko terhadap bisnis perusahaan. (2) Mengidentifikasi Kehilangan Biaya Adala

Pengembangan Jalur Vertikal dan Horizontal

Bagaimana proses aplikasi dari pengembangan karir seseorang dijalankan dalam suatu jabatan yang sangat bersifat spesialistik. Proses pengembangan terhadap aplikasi karir itu sendiri dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan secara vertikal dan horizontal. Penetapan pengembangan status aplikasi horizontal juga akan meliputi konsep pengembangan karir ke arah manajerial dengan menambah ruang lingkup spesialistik yang ada menjadi ruang lingkup pengembangan kompetensi yang lebih luas dalam memahami bidang lainnya. Lalu bagaimana proses konsep pengembangan karir secara vertikal dan horizontal tersebut dijalankan. (1) Jalur karir vertikal Dijalankan dengan meningkatkan fungsi spesialistik dari individu yang ada, kondisi peningkatan jalur vertikal ini hanya dapat muncul apabila konsep pengembangan dari posisi dalam organisasi adalah menduduki konsep strategi fungsional, dimana aspek pengembangan dari komponen organisasi yang dijalankan lebih mendalam ke dalam peningkatan skill indiv