Langsung ke konten utama

Mengelola Fresh Graduate di dalam Perusahaan

Dalam menjalankan program rekruitmen, perusahaan kadangkala didapakan pada pilihan untuk melakukan rekruitmen dengan karyawan yang pengalaman dan tidak pengalaman. Di satu sisi, proses rekruitmen karyawan dengan klasifikasi berpengalaman terkadang menyulitkan perusahaan dalam sisi budget serta alokasi dana yang ditetapkan serta bagaimana mendesain kapasitas SDM yang tepat dan optimal.  Lalu bagaimana proses yang tepat untuk melakukan pengelolaan fresh graduate dalam perusahaan?

(1) Program Magang
Bagaimana program pembelajaran dijalankan untuk fresh graduate? Mengingat bahwa dalam posisi ini pengalaman atas pekerjaan belum dipahami secara optimal, perusahaan harus menjalankan program pembelajaran dalam bentuk magang.  Dimana proses pembelajaran, kegiatan yang dimaksud adalah bagaimana fresh graduate yang direkruit tersebut dapat menjalankan detail proses yang dijalankan dalam perusahaan. Dalam kegiatan magang, hubungan antara perusahaan dan fresh graduate adalah bukan antara karyawan dengan perusahaan.

(2) Program Pelatihan
Pengembangan program rekruitmen yang disertai dengan pelatihan dijalankan bisa dalam bentuk menyusun OJT (On the Job Training) ataupun dengan konsep pelatihan Management Training (MT).  Terdapat perbedaan yang signifikan antara OJT dengan MT.  OJT ditujukan untuk dapat menghasilkan kemampuan mengusai ilmu yang spesifik pada diri karyawan. Sedangkan MT lebih ke arah pelatihan untuk mendapatkan karyawan dengan kemampuan manajerial yang mumpuni.

Lalu bagaimana langkah perusahaan untuk dapat mengembangkan karyawan dengan kualifikasi fresh graduate? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengembangkan kapasitas karyawan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengembangan SDM dalam Manajemen Retail

Dalam mengembangkan manajemen retail pada perusahaan retail, adalah sangat penting untuk memastikan bahwa sumber daya manusia memiliki kompetensi (soft dan hard) yang memadai.  Ketika akan melakukan proses penyusunan program pelatihan, pastikan bahwa program pelatihan menyangkut materi yang menjelaskan unit kompetensi berikut: (1) Leadership skill Sangat dibutuhkan konsep yang kuat pada diri karyawan yang kuat yang mamapu untuk mengembangkan kompetensi pribadinya dan kemampuan untuk tidak berhenti dan secara terus-menerus mengubah dirinya menjadi hal yang positif. " Dalam industri retail, kekuatan untuk mengubah diri menjadi positif adalah hal penting yang untuk dapat menjadi lebih optimis, dapat mengundang pelanggan lebih banyak dan yang terpenting dapat memenangkan kompetisi dengan kompetitor."  Bagaimana pun juga aspek mutu yang terdepan adalah pelayanan, sehingga akan menjadi nilai positif apabila sumber daya manusia yang ada dalam industri ini memiliki kekuatan untuk mem

Langkah Taktis dalam Menyusun Sistem Remunerasi Terkait dengan Efisiensi

 Dalam sistem manajemen SDM (Sumber Daya Manusia), salah satu hal yang penting yang menjembatani hubungan antara perusahaan dan pegawai adalah sistem remunerasi.  Sistem remunerasi ini sendiri saat ini menemui tantangan yang nyata bagaimana perusahaan dapat menyeimbangkan antara budget biaya dengan pendapatan, untuk dapat mengembangkan sistem remunerasi yang tepat dan efektif.  Untuk dapat memastikan adanya keseimbangan antara produktifitas dan remunerasi, perusahaan menetapkan desain remunerasi yang efisien melalui tahapan-tahapan sebagai berikut. (1) Pengukuran Kekuatan Struktur Organisasi Perusahaan sebaiknya melakukan proses penilaian/ pengukuran terkait dengan kekuatan organisasi dalam menjalankan proses.  Lakukan identifikasi sampai sejauh mana kekuatan organisasi dapat mengakomodasi efisiensi.  Setiap strategi atas efisiensi harus diperhitungkan dengan tepat dan tanpa ada kesalahan faktor yang dapat beresiko terhadap bisnis perusahaan. (2) Mengidentifikasi Kehilangan Biaya Adala

Pengembangan Jalur Vertikal dan Horizontal

Bagaimana proses aplikasi dari pengembangan karir seseorang dijalankan dalam suatu jabatan yang sangat bersifat spesialistik. Proses pengembangan terhadap aplikasi karir itu sendiri dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan secara vertikal dan horizontal. Penetapan pengembangan status aplikasi horizontal juga akan meliputi konsep pengembangan karir ke arah manajerial dengan menambah ruang lingkup spesialistik yang ada menjadi ruang lingkup pengembangan kompetensi yang lebih luas dalam memahami bidang lainnya. Lalu bagaimana proses konsep pengembangan karir secara vertikal dan horizontal tersebut dijalankan. (1) Jalur karir vertikal Dijalankan dengan meningkatkan fungsi spesialistik dari individu yang ada, kondisi peningkatan jalur vertikal ini hanya dapat muncul apabila konsep pengembangan dari posisi dalam organisasi adalah menduduki konsep strategi fungsional, dimana aspek pengembangan dari komponen organisasi yang dijalankan lebih mendalam ke dalam peningkatan skill indiv