Langsung ke konten utama

Perhitungan Renumerasi Pada Jabatan Manajer

Ketika berbicara tentang renumerasi, umumnya perusahaan lebih terfokus kepada kelompok pekerja non manajerial yang mana jumlahnya adalah mencapai 80% lebih dari total seluruh karyawan.  Namun, kadangkala perusahaan melupakan bagaimana sistem renumerasi dijalankan pada kelompok level manajerial ke atas, dengan jumlah yang tidak mencapai 10% dari seluruh karyawan namun dapat mempengaruhi output kinerja perusahaan secara signifikan.

Lalu bagaimana proses yang tepat dalam menyusun sistem renumerasi pada level manajerial dalam perusahaan.

Tahap Pertama, Melakukan proses Identifikasi Jabatan
Terdapat faktor kritikal yang perlu untuk dipertimbangkan dalam melakukan evaluasi jabatan pada level manajerial.  Salah satu nya adalah bagaimana mengukur resiko serta status kontribusi yang dipersyaratkan dalam perusahaan.

Tahap Kedua, Melakukan Analisis Atas Faktor Produktifitas
Penetapan atas unsur produktifitas yang mengikat pada level jabatan tersebut adalah penting untuk secara strategis diukur.  Untuk level manajerial, aspek produktifitas yang terukur adalah aspek produktifitas tidak langsung yang mana proses pengukuran dilakukan dalam bentuk output produktifitas kelompok kerja dan produktifitas perusahaan.

Tahap Ketiga, Mengukur Aspek Nilai Pasar
Adalah penting bagi perusahaan untuk dapat mengukur nilai dari renumerasi melalui prosees evaluasi atas harga pasar. Penting untuk melakukan benchmark atas nilai pasar, pastikan proses dilakukan pada nilai yang berada dalam bisnis yang sejenis dan pada jabatan yang sama.

Lakukan proses pengembangan atas sistem renumerasi dalam perusahaan Anda secara tepat. Gunakan referensi eksternal secara tepat dan efektif terkait dengan penyusunan sistem renumerasi. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengembangan SDM dalam Manajemen Retail

Dalam mengembangkan manajemen retail pada perusahaan retail, adalah sangat penting untuk memastikan bahwa sumber daya manusia memiliki kompetensi (soft dan hard) yang memadai.  Ketika akan melakukan proses penyusunan program pelatihan, pastikan bahwa program pelatihan menyangkut materi yang menjelaskan unit kompetensi berikut: (1) Leadership skill Sangat dibutuhkan konsep yang kuat pada diri karyawan yang kuat yang mamapu untuk mengembangkan kompetensi pribadinya dan kemampuan untuk tidak berhenti dan secara terus-menerus mengubah dirinya menjadi hal yang positif. " Dalam industri retail, kekuatan untuk mengubah diri menjadi positif adalah hal penting yang untuk dapat menjadi lebih optimis, dapat mengundang pelanggan lebih banyak dan yang terpenting dapat memenangkan kompetisi dengan kompetitor."  Bagaimana pun juga aspek mutu yang terdepan adalah pelayanan, sehingga akan menjadi nilai positif apabila sumber daya manusia yang ada dalam industri ini memiliki kekuatan untuk mem

Langkah Taktis dalam Menyusun Sistem Remunerasi Terkait dengan Efisiensi

 Dalam sistem manajemen SDM (Sumber Daya Manusia), salah satu hal yang penting yang menjembatani hubungan antara perusahaan dan pegawai adalah sistem remunerasi.  Sistem remunerasi ini sendiri saat ini menemui tantangan yang nyata bagaimana perusahaan dapat menyeimbangkan antara budget biaya dengan pendapatan, untuk dapat mengembangkan sistem remunerasi yang tepat dan efektif.  Untuk dapat memastikan adanya keseimbangan antara produktifitas dan remunerasi, perusahaan menetapkan desain remunerasi yang efisien melalui tahapan-tahapan sebagai berikut. (1) Pengukuran Kekuatan Struktur Organisasi Perusahaan sebaiknya melakukan proses penilaian/ pengukuran terkait dengan kekuatan organisasi dalam menjalankan proses.  Lakukan identifikasi sampai sejauh mana kekuatan organisasi dapat mengakomodasi efisiensi.  Setiap strategi atas efisiensi harus diperhitungkan dengan tepat dan tanpa ada kesalahan faktor yang dapat beresiko terhadap bisnis perusahaan. (2) Mengidentifikasi Kehilangan Biaya Adala

Pengembangan Jalur Vertikal dan Horizontal

Bagaimana proses aplikasi dari pengembangan karir seseorang dijalankan dalam suatu jabatan yang sangat bersifat spesialistik. Proses pengembangan terhadap aplikasi karir itu sendiri dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan secara vertikal dan horizontal. Penetapan pengembangan status aplikasi horizontal juga akan meliputi konsep pengembangan karir ke arah manajerial dengan menambah ruang lingkup spesialistik yang ada menjadi ruang lingkup pengembangan kompetensi yang lebih luas dalam memahami bidang lainnya. Lalu bagaimana proses konsep pengembangan karir secara vertikal dan horizontal tersebut dijalankan. (1) Jalur karir vertikal Dijalankan dengan meningkatkan fungsi spesialistik dari individu yang ada, kondisi peningkatan jalur vertikal ini hanya dapat muncul apabila konsep pengembangan dari posisi dalam organisasi adalah menduduki konsep strategi fungsional, dimana aspek pengembangan dari komponen organisasi yang dijalankan lebih mendalam ke dalam peningkatan skill indiv