Langsung ke konten utama

Desain Sistem Punsihment yang Tepat dalam Perusahaan

Salah satu masalah terbesar yang seringkali muncul dalam perusahaan adalah sulitnya untuk menegakkan kedisiplinan pada karyawan. Perusahaan yang sedang tumbuh dan berkembang kadangkala terlalu memprioritaskan pada aspek output dan keuntungan sehingga lalai dalam menetapkan dan menegakkan kedisiplinan dalam perusahaan itu sendiri. Lalu bagaimana langkah yang tepat yang dapat dilakukan dalam proses pendesainan sistem punishment yang ada dalam perusahaan itu sendiri.

(1) Mengembangkan sistem punishment ke dalam sanksi administratif

Salah satu langkah yang paling tepat untuk dilakukan pada perusahaan adalah dengan melakukan proses penetapan sistem punishment yang dimaksud ke dalam suatu bentuk aturan tertulis dimana setiap sanksi yang muncul dikelola secara administratif. Catatan dievaluasi dan dimonitor secara tepat agar kesalahan tidak terulang kembali.

(2) Konsep pengembangan pelatihan dan konseling

Punishment yang tidak dilanjutkan dengan tindakan perbaikan sebagai proses perbaikan dari inti masalah akan memperburuk kondisi dan menurunkan motivasi kerja. Karena bisa saja permasalahan yang muncul tersebut disebabkan adanya kesalahan dalam proses pengelolaan organisasi yang dijalankan di lapangan.

(3) Tindakan tegas

Tindakan tegas dan tidak membela pihak-pihak tertentu adalah langkah penting untuk memastikan bahwa kondisi ketidaksesuaian yang ada disikapi secara jelas. Ketidakjelasan justru akan memunculkan inkonsistensi dan dapat mencetus terjadinya konflik di masa yang akan datang. Tindakan tegas harus dibarengi peraturan dan sistem yang jelas sehingga tidak terkesan emosional dan memihak hanya pada salah satu karyawan saja.
Menarik bukan? Sudah waktunya perusahaan Anda menetapkan desain sistem punishment yang tepat sehinggan performa dan kinerja akan menjadi optimal dan memberikan produktivitas yang tinggi bagi perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengembangan SDM dalam Manajemen Retail

Dalam mengembangkan manajemen retail pada perusahaan retail, adalah sangat penting untuk memastikan bahwa sumber daya manusia memiliki kompetensi (soft dan hard) yang memadai.  Ketika akan melakukan proses penyusunan program pelatihan, pastikan bahwa program pelatihan menyangkut materi yang menjelaskan unit kompetensi berikut: (1) Leadership skill Sangat dibutuhkan konsep yang kuat pada diri karyawan yang kuat yang mamapu untuk mengembangkan kompetensi pribadinya dan kemampuan untuk tidak berhenti dan secara terus-menerus mengubah dirinya menjadi hal yang positif. " Dalam industri retail, kekuatan untuk mengubah diri menjadi positif adalah hal penting yang untuk dapat menjadi lebih optimis, dapat mengundang pelanggan lebih banyak dan yang terpenting dapat memenangkan kompetisi dengan kompetitor."  Bagaimana pun juga aspek mutu yang terdepan adalah pelayanan, sehingga akan menjadi nilai positif apabila sumber daya manusia yang ada dalam industri ini memiliki kekuatan untuk mem

Langkah Taktis dalam Menyusun Sistem Remunerasi Terkait dengan Efisiensi

 Dalam sistem manajemen SDM (Sumber Daya Manusia), salah satu hal yang penting yang menjembatani hubungan antara perusahaan dan pegawai adalah sistem remunerasi.  Sistem remunerasi ini sendiri saat ini menemui tantangan yang nyata bagaimana perusahaan dapat menyeimbangkan antara budget biaya dengan pendapatan, untuk dapat mengembangkan sistem remunerasi yang tepat dan efektif.  Untuk dapat memastikan adanya keseimbangan antara produktifitas dan remunerasi, perusahaan menetapkan desain remunerasi yang efisien melalui tahapan-tahapan sebagai berikut. (1) Pengukuran Kekuatan Struktur Organisasi Perusahaan sebaiknya melakukan proses penilaian/ pengukuran terkait dengan kekuatan organisasi dalam menjalankan proses.  Lakukan identifikasi sampai sejauh mana kekuatan organisasi dapat mengakomodasi efisiensi.  Setiap strategi atas efisiensi harus diperhitungkan dengan tepat dan tanpa ada kesalahan faktor yang dapat beresiko terhadap bisnis perusahaan. (2) Mengidentifikasi Kehilangan Biaya Adala

Pengembangan Jalur Vertikal dan Horizontal

Bagaimana proses aplikasi dari pengembangan karir seseorang dijalankan dalam suatu jabatan yang sangat bersifat spesialistik. Proses pengembangan terhadap aplikasi karir itu sendiri dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan secara vertikal dan horizontal. Penetapan pengembangan status aplikasi horizontal juga akan meliputi konsep pengembangan karir ke arah manajerial dengan menambah ruang lingkup spesialistik yang ada menjadi ruang lingkup pengembangan kompetensi yang lebih luas dalam memahami bidang lainnya. Lalu bagaimana proses konsep pengembangan karir secara vertikal dan horizontal tersebut dijalankan. (1) Jalur karir vertikal Dijalankan dengan meningkatkan fungsi spesialistik dari individu yang ada, kondisi peningkatan jalur vertikal ini hanya dapat muncul apabila konsep pengembangan dari posisi dalam organisasi adalah menduduki konsep strategi fungsional, dimana aspek pengembangan dari komponen organisasi yang dijalankan lebih mendalam ke dalam peningkatan skill indiv