Langsung ke konten utama

5 Kesalahan dalam Menetapkan Sistem Kompensasi dalam Perusahaan

Banyak perusahaan yang gagal menetapkan sistem kompensasi yang tepat dalam binsisnya. Kesalahan yang muncul dapat menyebabkan adanya penilaian aspek budget yang melebihi standar persyaratan dan tidak diikuti dengan manajemen performa yang sesuai dengan nilai budget yang dikeluarkan. Tercatat adanya 5 kesalahan yang merupakan problem terbesar dalam penyusunan sistem kompensasi dalam perusahaan.

(1) Tidak tersedianya detail uraian kerja

Konsep dan pengembangan sistem kompensasi yang tidak disertai dengan uraian kerja yang tepat dapat menyebabkan konsep pengembangan kompensasi tidak mengikuti beban kerja yang ada dalam individu. Pada beberapa kasus, konsep kompensasi yang tidak disertai dengan beban kerja dan resiko yang muncul dapat menyebabkan permasalahan terhadap uraian kerja.

(2) Memperhitungkan nilai pasaran kompensasi

Menetapkan status kompensasi juga harus memperhatikan bursa pasar kerja yang ditetapkan dalam perusahaan. Pertimbangan ini dilakukan untuk mencegah kemunculan adanya resiko turn over karyawan yang ditetapkan sesuai kompensasi yang ada.

(3) Mempertimbangkan jalur karir

Penetapan sistem kompensasi harus didasarkan pada acuan jalur karir yang ditetapkan dalam perusahaan. Pertimbangkan pengalaman dan usia kerja karyawan, jangan menetapkan unsur kompensasi hanya berdasarkan beban resiko saja karena karyawan sendiri perlu untuk terlibat dalam proses pengembangan karir. Dimana karir harus menjadi prioritas penting di luar kompensasi.

(4) Tidak selaras dengan performa

Perusahaan yang menetapkan sistem kompensasi dengan tidak mengkaitkan dengan sistem manajemen performa akan menyebabkan rendahnya stimulus dari karyawan itu sendiri untuk mengembangkan aspek performa yang ada dalam perusahaan. Karyawan tersebut menjadi demotivasi dan mengalami masalah untuk meningkatkan aspek karir dalam pekerjaannya.

(5) Tidak adanya sistem penetapan insentif
Perusahaan harus dapat mengkondisikan karyawan sebagai business owner dari perusahaan itu sendiri. Adanya konsep stimulus bonus dan pembagian keuntungan yang tepat akan menyebabkan karyawan mendapatkan pemahaman optimalisasi dari kinerjanya untuk mendapatkan profit yang setinggi-tingginya.

Mulailah untuk memperbaiki sistem kompensasi yang ditetapkan dalam manajemen perusahaan. Kembangkan dan lakukan pencarian referensi eksternal yang tepat agar bisnis Anda dapat terkelola secara optimal. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengembangan SDM dalam Manajemen Retail

Dalam mengembangkan manajemen retail pada perusahaan retail, adalah sangat penting untuk memastikan bahwa sumber daya manusia memiliki kompetensi (soft dan hard) yang memadai.  Ketika akan melakukan proses penyusunan program pelatihan, pastikan bahwa program pelatihan menyangkut materi yang menjelaskan unit kompetensi berikut: (1) Leadership skill Sangat dibutuhkan konsep yang kuat pada diri karyawan yang kuat yang mamapu untuk mengembangkan kompetensi pribadinya dan kemampuan untuk tidak berhenti dan secara terus-menerus mengubah dirinya menjadi hal yang positif. " Dalam industri retail, kekuatan untuk mengubah diri menjadi positif adalah hal penting yang untuk dapat menjadi lebih optimis, dapat mengundang pelanggan lebih banyak dan yang terpenting dapat memenangkan kompetisi dengan kompetitor."  Bagaimana pun juga aspek mutu yang terdepan adalah pelayanan, sehingga akan menjadi nilai positif apabila sumber daya manusia yang ada dalam industri ini memiliki kekuatan untuk mem...

Pengembangan Jalur Vertikal dan Horizontal

Bagaimana proses aplikasi dari pengembangan karir seseorang dijalankan dalam suatu jabatan yang sangat bersifat spesialistik. Proses pengembangan terhadap aplikasi karir itu sendiri dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan secara vertikal dan horizontal. Penetapan pengembangan status aplikasi horizontal juga akan meliputi konsep pengembangan karir ke arah manajerial dengan menambah ruang lingkup spesialistik yang ada menjadi ruang lingkup pengembangan kompetensi yang lebih luas dalam memahami bidang lainnya. Lalu bagaimana proses konsep pengembangan karir secara vertikal dan horizontal tersebut dijalankan. (1) Jalur karir vertikal Dijalankan dengan meningkatkan fungsi spesialistik dari individu yang ada, kondisi peningkatan jalur vertikal ini hanya dapat muncul apabila konsep pengembangan dari posisi dalam organisasi adalah menduduki konsep strategi fungsional, dimana aspek pengembangan dari komponen organisasi yang dijalankan lebih mendalam ke dalam peningkatan skill indiv...

Resizing Organisasi melalui Restrukturisasi

Banyak perusahaan mengalami tantangan baru terkait dengan adanya peningkatan biaya operasional dan adanya penurunan daya beli dari masyarakat.  Untuk menjamin kelangsungan usahanya, perusahaan melakukan banyak strategi yang dapat dipastikan salah satunya adalah dengan mengoptimalkan kapasitas organisasi.  Salah satu cara yang tepat untuk dijalankan adalah dengan melakukan proses restrukturisasi organisasi. Proses restrukturisasi dapat dijalankan dengan melakukan tahapan proses sebagai berikut: (1) Melakukan proses Business Process Reengineering Ada pentingnya bagi perusahaan untuk menjalankan perubahan strategis terkait dengan business process yang saat ini sedang dijalankan.  Lakukan proses evaluasi untuk dapat memastikan bahwa business process yang dimaksud dapat dilakukan proses perbaikan untuk dapat mengefektifkan proses kerja dan memastikan adanya optimalisasi dari fungsi sumber daya manusia. (2) Melakukan proses Analisis Jabatan Penetapan analisis jabatan dalam orga...