Langsung ke konten utama

Program HR for Non HR


Banyak karyawan yang bukan berasal dari luar departemen HR, merasa bahwa departemen HR adalah departemen yang bersifat mengerjakan aspek umum yaitu pekerjaan umum saja. Dimana melakukan proses rekruitmen, proses counselling maupun pendampingan untuk proses optimalisasi dari output performa dari individu karyawan yang ada dalam perusahaan. Bahkan, yang cukup mengenaskan bahwa pihak operasional non HR kadangkala melihat bahwa tugas pengembangan kapasitas sumber daya manusia adalah suatu tugas dan tanggung jawab HR. Dimana status operasional dari proses pengelolaan, pemberian hukuman maupun pelatihan dijalankan oleh personel dari departemen HR.
Apakah ini tepat untuk dijalankan secara terus-menerus? Banyak perusahaan besar sudah melakukan proses deployment atau penurunan fungsi HR (Human Resources) kepada kepala departemen yang ada dalam perusahaan. Dimana nantinya melakukan proses pengembangan terhadap sistem SDM yang ada dalam perusahaan itu sendiri.
Proses deployment yang ditetapkan dalam aspek organisasi non HR itulah menjadi bagian yang penting dalam perusahaan. Setiap karyawan yang ada dalam organisasi diberikan pembekalan yang cukup dan memadai untuk menjalankan sistem HR dalam unit kerjanya. Beberapa pembekalan yang dapat diteruskan kepada kepala unit kerja adalah sebagi berikut:
(1) Pengembangan kemampuan pelatihan
Kepala unit kerja diharapkan dapat memiliki kemampuan yang tepat dan memadai untuk melakukan program pengembangan pelatihan di dalam unit kerjanya. Kemampuan ini sebaiknya dijalankan dalam proses operasional rutin pekerjaan yang dijalankan di lapangan terutama dalam proses untuk menjelaskan instruksi dan tata cara pencapaian target kerja perusahaan. Suatu hal yang sangat penting apabila kemampuan ini tidak hanya dijalankan dalam bentuk formal pelatihan namun dalam seluruh kegiatan dan mekanisme prosedural pekerjaan yang dijalankan di lapangan.
(2) Pengembangan kemampuan coaching dan counselling
Berbeda dengan kegiatan pelatihan. Program coaching dan counselling dilakukan untuk mengubah dan memperbaiki suatu tahapan proses ataupun karakter dari personel karyawan yang berada dalam unit kerja yang tidak dapat diperbaiki melalui suatu program pelatihan. Tahapan ini membutuhkan suatu bentuk evaluasi yang tepat dan fokus sehingga individu karyawan yang berada dalam ruang lingkup program ini dapat benar-benar berkembang secara positif. Seorang kepala unit kerja harus dapat dipastikan menjalankan tahapan ini secara tepat dan akurat dalam perusahaan.
(3) Pengembangan pemantauan terhadap peraturan perusahaan dan administrasi personalia
Perusahaan sebaiknya menjalankan suatu bentuk sistem administrasi personalia yang tepat dan masuk ke semua lini manajemen operasional yang ada dalam perusahaan. Suatu konsep pemastian yang sebaiknya dijalankan oleh kepala unit. Proses administrasi seperti absen dan lembur sudah sepatutnya juga dikelola oleh kepala unit perusahaan sebagai bentuk komitmen yang kuat dalam perusahaan itu sendiri.
Perusahaan dapat mengembangkan konsep HR for Non HR sebagai langkah maju untuk dapat menjalankan komitmen pengembangan sistem manajemen sumber daya manusia yang dapat meningkatkan kapasitas pengembangan output performa kinerja perusahaan. Susun program ini secara tepat dan pantaulah efektifitasnya. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang kuat dan tepat dalam penyusunan program, termasuk di dalamnya adalah proses pencarian konsultan SDM yang memadai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengembangan SDM dalam Manajemen Retail

Dalam mengembangkan manajemen retail pada perusahaan retail, adalah sangat penting untuk memastikan bahwa sumber daya manusia memiliki kompetensi (soft dan hard) yang memadai.  Ketika akan melakukan proses penyusunan program pelatihan, pastikan bahwa program pelatihan menyangkut materi yang menjelaskan unit kompetensi berikut: (1) Leadership skill Sangat dibutuhkan konsep yang kuat pada diri karyawan yang kuat yang mamapu untuk mengembangkan kompetensi pribadinya dan kemampuan untuk tidak berhenti dan secara terus-menerus mengubah dirinya menjadi hal yang positif. " Dalam industri retail, kekuatan untuk mengubah diri menjadi positif adalah hal penting yang untuk dapat menjadi lebih optimis, dapat mengundang pelanggan lebih banyak dan yang terpenting dapat memenangkan kompetisi dengan kompetitor."  Bagaimana pun juga aspek mutu yang terdepan adalah pelayanan, sehingga akan menjadi nilai positif apabila sumber daya manusia yang ada dalam industri ini memiliki kekuatan untuk mem

Langkah Taktis dalam Menyusun Sistem Remunerasi Terkait dengan Efisiensi

 Dalam sistem manajemen SDM (Sumber Daya Manusia), salah satu hal yang penting yang menjembatani hubungan antara perusahaan dan pegawai adalah sistem remunerasi.  Sistem remunerasi ini sendiri saat ini menemui tantangan yang nyata bagaimana perusahaan dapat menyeimbangkan antara budget biaya dengan pendapatan, untuk dapat mengembangkan sistem remunerasi yang tepat dan efektif.  Untuk dapat memastikan adanya keseimbangan antara produktifitas dan remunerasi, perusahaan menetapkan desain remunerasi yang efisien melalui tahapan-tahapan sebagai berikut. (1) Pengukuran Kekuatan Struktur Organisasi Perusahaan sebaiknya melakukan proses penilaian/ pengukuran terkait dengan kekuatan organisasi dalam menjalankan proses.  Lakukan identifikasi sampai sejauh mana kekuatan organisasi dapat mengakomodasi efisiensi.  Setiap strategi atas efisiensi harus diperhitungkan dengan tepat dan tanpa ada kesalahan faktor yang dapat beresiko terhadap bisnis perusahaan. (2) Mengidentifikasi Kehilangan Biaya Adala

Pengembangan Jalur Vertikal dan Horizontal

Bagaimana proses aplikasi dari pengembangan karir seseorang dijalankan dalam suatu jabatan yang sangat bersifat spesialistik. Proses pengembangan terhadap aplikasi karir itu sendiri dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan secara vertikal dan horizontal. Penetapan pengembangan status aplikasi horizontal juga akan meliputi konsep pengembangan karir ke arah manajerial dengan menambah ruang lingkup spesialistik yang ada menjadi ruang lingkup pengembangan kompetensi yang lebih luas dalam memahami bidang lainnya. Lalu bagaimana proses konsep pengembangan karir secara vertikal dan horizontal tersebut dijalankan. (1) Jalur karir vertikal Dijalankan dengan meningkatkan fungsi spesialistik dari individu yang ada, kondisi peningkatan jalur vertikal ini hanya dapat muncul apabila konsep pengembangan dari posisi dalam organisasi adalah menduduki konsep strategi fungsional, dimana aspek pengembangan dari komponen organisasi yang dijalankan lebih mendalam ke dalam peningkatan skill indiv