Banyak perusahaan masih melihat manusia hanya sebagai aspek cost (biaya) saja, sehingga dalam proses pengembangan strategisnya menjadi bagian yang sepertinya membebani perusahaan. Ibarat menjadi dua mata pisau yang saling melekat. Fungsi sumber daya manusia di dalam perusahaan dapat diperlakukan sebagai suatu bentuk capital (nilai asset) atau dalam bentuk biaya. Kedua komponen ini menyatu, apabila sebuah organisasi dan karyawan tersebut gagal untuk melekatkan kedua fungsinya dalam aspek pengelolaan yang tepat maka fungsi aset akan menjadi biaya yang mungkin memberikan nilai kontribusi terhadap perusahaan tidak dalam arti yang sesuai dengan aspek kompensasinya. Terdapat tiga nilai penting yang berkaitan dengan fungsi karyawan yang ada dalam perusahaan.
(1) Nilai kontribusi langsung
Karyawan dengan nilai ini adalah karyawan yang menduduki posisi langsung sebagai bagian dari proses inti perusahaan. Dimana perhitungan terhadap kinerjanya dapat secara langsung terukur dari output yang dihasilkan. Karyawan-karyawan yang menduduki posisi sebagai sales ataupun produksi dimana output yang dihasilkan adalah target terukur yang dapat secara langsung memberikan suatu balikan nilai penjualan yang tepat.
(2) Nilai strategis
Karyawan dengan nilai strategis adalah posisi manajemen ataupun karyawan yang menduduki proses sebagai pemberi ide terhadap pengembangan perusahaan. Nilai yang dihasilkan tidak dapat diukur secara langsung namun harus melalui tahapan pengukuran yang ada dalam perusahaan terlebih dahulu, artinya melalui suatu waktu dimana nilai investasi yang diberikan perusahaan tersebut akan kembali dalam bentuk keuntungan bagi perusahaan.
(3) Nilai pengelolaan
Karyawan dengan nilai pengelolaan adalah karyawan yang bekerja berkaitan dengan unsur keuangan dan manajemen yang kuat. Dalam artian, karyawan tersebut memiliki fungsi untuk menjaga bisnis perusahaan dalam koridor yang sesuai dengan sistem agar tidak terjadi penyimpangan yang mengarah kepada kerugian perusahaan. Nilai yang terukur didasarkan pada kapasitas sumber daya manusia itu sendiri untuk melakukan proses pengelolaan yang tepat sehingga tidak terjadi penyimpangan dalam mekanismen operasional proses.
Mulailah menyusun pemetaan nilai karyawan perusahaan untuk kemudian dilakukan langkah lanjutan yaitu untuk mengembangkan Sistem Manajemen Unjuk Kerja yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang kuat dan tepat dalam proses perhitungan nilai karyawan agar tidak terdapat penyimpangan yang berkaitan dengan status implementasinya. (amarylliap@yahoo.com, 08129369926)
Komentar
Posting Komentar