Langsung ke konten utama

Penetapan Indikator Prestasi Karyawan


Banyak perusahaan yang sudah menjalankan suatu sistem terhadap optimalisasi performa dari karyawannya dengan cara membuat Sistem Manajemen Unjuk Kerja, namun konsep pengembangan Sistem ini tidak dapat menjalankan suatu bentuk konsep yang optimal dan tepat dalam proses pengembangan perusahaan. Beberapa perusahaan kemudian mempertanyakan nilai efektifitas dari pengembangan aspek Sistem Manajemen Unjuk Kerja perusahaan itu sendiri.
Apakah ada yang salah dengan proses penyusunan Sistem Manajemen Unjuk Kerja yang dikembangkan ataukah proses evaluasi yang dijalankan tersebut adalah tidak tepat? Banyak mungkin permasalahan yang terkait dengan sistem manajemen yang dijalankan untuk melakukan proses pengukuran prestasi kerja karyawan. Namun, satu hal yang pasti penerapan terhadap indikator prestasi kerja karyawan menjadi suatu tahapan penting yang harus ditetapkan oleh perusahaan dalam proses pengembangan Sistem Manajemen Unjuk Kerja.
Terdapat dua hal aspek penilaian yang harus diikutsertakan dalam pencatatan indikator prestasi karyawan:
(1) Indikator pengukuran output terukur
Indikator yang dimaksudkan di sini adalah indikator yang menjadi suatu bentuk pengukuran output secara langsung pada karyawan yang merupakan hasil penjabaran dari indikator utama dari proses penilaian pengukuran kuantitas dari target utama perusahaan.
(2) Indikator pengukuran aspek kepatuhan dalam perusahaan
Indikator yang mana terkait dengan aturan kedisiplinan terhadap peraturan perusahaan ataupun nilai yang menjadi suatu panduan dalam perusahaan itu sendiri, terlihat seperti obyektif namun secara kuat dikembangkan untuk mengelola nilai kepatuhan yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Ditetapkan dalam bentuk sisi penilaian terukur yang penting untuk dijalankan dan diukur sebagai output.
Setelah menetapkan indikator prestasi, perusahaan dapat mengembangkan Sistem Manajemen Unjuk Kerja yang tepat dalam perusahaan. Kembangkan semangat prestasi yang kuat dalam semua lini operasional, penanganan yang tepat dapat menyangga pertumbuhan bisnis perusahaan. (amarylliap@yahoo.com, 0829369926)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengembangan SDM dalam Manajemen Retail

Dalam mengembangkan manajemen retail pada perusahaan retail, adalah sangat penting untuk memastikan bahwa sumber daya manusia memiliki kompetensi (soft dan hard) yang memadai.  Ketika akan melakukan proses penyusunan program pelatihan, pastikan bahwa program pelatihan menyangkut materi yang menjelaskan unit kompetensi berikut: (1) Leadership skill Sangat dibutuhkan konsep yang kuat pada diri karyawan yang kuat yang mamapu untuk mengembangkan kompetensi pribadinya dan kemampuan untuk tidak berhenti dan secara terus-menerus mengubah dirinya menjadi hal yang positif. " Dalam industri retail, kekuatan untuk mengubah diri menjadi positif adalah hal penting yang untuk dapat menjadi lebih optimis, dapat mengundang pelanggan lebih banyak dan yang terpenting dapat memenangkan kompetisi dengan kompetitor."  Bagaimana pun juga aspek mutu yang terdepan adalah pelayanan, sehingga akan menjadi nilai positif apabila sumber daya manusia yang ada dalam industri ini memiliki kekuatan untuk mem

Langkah Taktis dalam Menyusun Sistem Remunerasi Terkait dengan Efisiensi

 Dalam sistem manajemen SDM (Sumber Daya Manusia), salah satu hal yang penting yang menjembatani hubungan antara perusahaan dan pegawai adalah sistem remunerasi.  Sistem remunerasi ini sendiri saat ini menemui tantangan yang nyata bagaimana perusahaan dapat menyeimbangkan antara budget biaya dengan pendapatan, untuk dapat mengembangkan sistem remunerasi yang tepat dan efektif.  Untuk dapat memastikan adanya keseimbangan antara produktifitas dan remunerasi, perusahaan menetapkan desain remunerasi yang efisien melalui tahapan-tahapan sebagai berikut. (1) Pengukuran Kekuatan Struktur Organisasi Perusahaan sebaiknya melakukan proses penilaian/ pengukuran terkait dengan kekuatan organisasi dalam menjalankan proses.  Lakukan identifikasi sampai sejauh mana kekuatan organisasi dapat mengakomodasi efisiensi.  Setiap strategi atas efisiensi harus diperhitungkan dengan tepat dan tanpa ada kesalahan faktor yang dapat beresiko terhadap bisnis perusahaan. (2) Mengidentifikasi Kehilangan Biaya Adala

Pengembangan Jalur Vertikal dan Horizontal

Bagaimana proses aplikasi dari pengembangan karir seseorang dijalankan dalam suatu jabatan yang sangat bersifat spesialistik. Proses pengembangan terhadap aplikasi karir itu sendiri dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan secara vertikal dan horizontal. Penetapan pengembangan status aplikasi horizontal juga akan meliputi konsep pengembangan karir ke arah manajerial dengan menambah ruang lingkup spesialistik yang ada menjadi ruang lingkup pengembangan kompetensi yang lebih luas dalam memahami bidang lainnya. Lalu bagaimana proses konsep pengembangan karir secara vertikal dan horizontal tersebut dijalankan. (1) Jalur karir vertikal Dijalankan dengan meningkatkan fungsi spesialistik dari individu yang ada, kondisi peningkatan jalur vertikal ini hanya dapat muncul apabila konsep pengembangan dari posisi dalam organisasi adalah menduduki konsep strategi fungsional, dimana aspek pengembangan dari komponen organisasi yang dijalankan lebih mendalam ke dalam peningkatan skill indiv